HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pascabanjir, Petani di Manyak Payed Aceh Tamiang Merugi

Foto: Medanbisnis MANYAK PAYED | STC - Pascabanjir yang melanda sepekan lalu di kawasan Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, sejumlah ...

Foto: Medanbisnis
MANYAK PAYED | STC - Pascabanjir yang melanda sepekan lalu di kawasan Kecamatan Manyak Payed, Aceh Tamiang, sejumlah petani mengalami kerugian secara ekonomi.

Pasalnya seluruh tanaman sempat terendam air selama empat sampai tujuh hari yang menyisakan tanaman membusuk serta mati.Iyem (43), petani singkong asal Desa Matang Ara Aceh menuturkan, lahan ubi kayunya seluas delapan rante turut terendam waktu datang banjir.

Ia terpaksa mencabut pohon ubinya terlalu dini, mengingat ubi sudah terendam air selama seminggu dan dikhawatirkan membusuk di dalam tanah.Hasil panen itu terpaksa diojual eceran seharga Rp 2.000/kg.

"Biasanya kalau kami tolak ke agen harganya Rp 1.500/kg dengan cara diborong," kata Iyem.Lain halnya dikatakan petani padi di Desa Ie Bintah.

Murdani (55) yang dijumpai di lahan sawahnya mengatakan, padinya yang sudah berumur 29 hari diserang tumbuhan Epenghara pascabanjir, membuat daun padi menyatu/lengket satu dengan lain.

Hari itu Murdani sedang menyemprot tumbuhan Epenghara menggunakan pestisida, dan berharap pertumbuhan padinya kembali normal.

"Padi saya terendam sekitar empat hari empat malam dan tumbuhan menyerupai lumut ini baru muncul setelah banjir," ujarnya.Dikatakan, banjir dari luapan Sungai Lhok Medang Ara memasuki areal pesawahanya, dan air sangat lama surutnya.

"Saya sudah pasrah, mungkin padi ini tak akan panen dengan baik karena pertumbuhanya terganggu. Ya, mungkin resikonya merugi dan modal pun tak kembali," ujar Murdani yang purnawirawan TNI itu.

Wakil Ketua KTNA Aceh Tamiang M Hendra V mengatakan, Pemkab Aceh Tamiang supaya mendata keseluruhan luas lahan yang kebanjiran untuk dilaporkan ke provinsi sehingga dapat diusulkan untuk memperoleh dana puso.

Pihaknya berharap ke depan Pemkab Aceh Tamiang menyediakan dana tanggap darurat khususnya di bidang pertanian."Hal itu dikarenakan sebagian besar masyarakat Tamiang bermata pencarian sebagai petani," katanya. ( Medanbisnis )