HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Oknum Dokter RSUD Aceh Tamiang Ribut dengan Pasien

Foto: Ilustrasi-indonesiarayanews INDRA | STC KARANG BARU | Oknum dokter bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang terlibat k...

Foto: Ilustrasi-indonesiarayanews
INDRA | STC

KARANG BARU | Oknum dokter bedah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Aceh Tamiang terlibat keributan dengan seorang pasien. Keduanya bertengkar, saling tegang urat leher sekitar pukul 09.00 WIB, Senin (20/1).

Menurut informasi, keributan berawal dari kedatangan Safri didampingi dua anggota keluarganya ke RSUD. 

Warga asal Kecamatan Rantau yang menderita patah tulang pada kaki sebelah kanan itu berniat berobat di poliklinik bedah untuk mendapatkan foto ronsen.Sebelumnya Safri sudah mendaftar untuk berobat. 

Tapi karena merasa sudah menunggu lama belum ada tanda-tanda dokter memberikan layanan, dia bertanya langsung melalui telepon seluler kepada Direktur RSUD Dr HM Nur Fazri, Safri menanyakan keberadaan dokter yang bertugas di klinik bedah yang belum ada di ruangannya.

Setelah berkomunikasi dengan direktur, tak lama dokter bedah bernama Muhammad Taufik datang, sembari mengatakan kepada seorang perawat untuk memanggil pasien yang membuat keributan. 

Dari omongan itulah timbul keributan di antara mereka.Menurut Safri, dr Taufik arogan, karena berbicara kasar sehingga tidak mencerminkan sosok pelayan medis. 

Bahkan oknum dokter tersebut mengajak berkelahi, serta berkata angkuh tidak takut jika dilaporkan ke bupati dan DPRK, apalagi diberitakan di media massa.

Tidak terima dengan perlakuan dokter yang arogan tersebut, Safri memang bermaksud melaporkan kejadian itu ke Bupati Hamdan Sati.

Sementara dr Muhamamad Taufik yang didampingi Kepala Tata Usaha RSUD Jabal, ketika dikonfirmasi Senin (20/1) sore menyatakan tidak takut dilaporkan ke bupati dan DPRK, sejauh dirinya pada posisi yang benar.

"Apa saya harus diam bila pasien berlaku tidak baik kepada dokter yang akan menanganinya," katanya.
Sedankan Direktur RSUD Dr HM Nur Fazri membenarkan kejadian tersebut, dan menyikapinya dengan berupaya melakukan penyelesaian secara damai. 

"Kita harapkan semua dapat diselesaikan secara baik-baik agar tidak ada permasalahan ke depan," ujar Fazri. (***)