HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Metode ‘SRI’ Untuk Pertanian Atam Capai Target

Foto: Mustafa.SP ( Syawaluddin | stc ) SYAWALUDDIN | STC KARANG BARU | System of Rice Intensification (SRI) merupakan metode yang sed...

Foto: Mustafa.SP ( Syawaluddin | stc )
SYAWALUDDIN | STC

KARANG BARU | System of Rice Intensification (SRI) merupakan metode yang sedang dikembang oleh Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Aceh Tamiang (Atam), program tersebut berhasil mencapai target capaian. Dari 6,5 ton padi gabah kering per hektar, kini meningkat menjadi 9,1 ton per hektarnya. 

Peningkatan 2 hingga 3 ton per hektarnya merupakan langkah maju yang ditrobos Dinas Pertanian dan Peternakan Atam, bertujuan untuk meingkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) sector pertanian di Bumi “Kita sudah kembangkan system ini di wilayah pesisir, seluas 80 hektar, dan ini akan bertambah hingga 200 hektar untuk wilayah Kecamatan Seruway di Desa Tanjung Keramat. Formula ini sangat baik dikembangkan di wilayah ini”. 

Kata kepala Dinas Pertanian Atam, M Yunus melalui Kabid Usaha Tani, Mustafa SP kepada STC tadi pagi.Dia menambahkan, Metode SRI merupakan salah satu upaya yang diterapkan dalam rangka peningkatan hasil produksi padi sawah dalam menunjang peningkatan ketahanan pangan baik ditingkat regional dan nasional. 

Hal ini sejalan dengan prognas tetang ketahanan pangan menghadapi iklim ekstrem. Menurut Mustafa, Pemerintah pusat melalui Departemen Pertanian RI, mengalokasikan anggaran untuk kegiatan metode SRI di sejumlah daerah termasuk di Kabupaten Aceh Tamiang dengan luas lahan 2500 hektare. 

“Ini merupakan implementasi meningkatkan income per kapita masyarakat Atam”. Masih Mustafa; Penerapan metode SRI kata Mustafa, terbukti dapat meningkatkan produksi hasil tumbuhan padi, dengan penghematan hemat air baku serta biaya mencapai 40 persen, mengingat; pola tanam SRI tersebut hanya membutuhkan lima kilogram benih per hektare nya, metode ini sudah sudah di praktikkan dilokasi pesawahan Desa Jamur Labu, Kecamatan Rantau beberapa waktu lalu. Menurut nya, penerapan metode SRI pada tahun anggaran (TA) 2013 lalu pasca panen mencapai 8,7 sampai 9,1 ton gabah kering dalam per hektare nya. 

"Jadi bisa dikalkulasikan bila program pola tanam SRI dapat berjalan dengan baik maka rata-rata peningkatan produksi para petani bertambah dalam per hektare mencapai 1,7 sampai 2,1 ton. 

Semua itu merupakan solusi mustajah bagi Dinas Pertanian Atam untuk membantu kaum petani di daerah ini." Ujarnya (***)