HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Masyarakat Aceh Tamiang Protes Jalan Rusak

Foto: Medanbisnis ACEH TAMIANG | STC - Seratusan orang warga tiga kecamatan yakni Tamiang Hulu, Kejuruan Muda dan Tenggulun, Kabupaten ...

Foto: Medanbisnis
ACEH TAMIANG | STC - Seratusan orang warga tiga kecamatan yakni Tamiang Hulu, Kejuruan Muda dan Tenggulun, Kabupaten Aceh Tamiang, menggelar demo terkait kerusakan jalan yang menghubungkan sejumlah kecamatan di pedalaman tersebut.

Demo dipusatkan di kawasan Titi Gelondeng, Desa Seumadan, Kecamatan Kejuruan Muda, Senin (13/1) Massa yang tergabung dalam Forum Rakyak Aceh Tamiang (F-RAT) malakukan pemblokiran jalan dengan cara membakar ban bekas di tengah jalan. 

Aksi tersebut merupakan bentuk kekesalan warga terkait jalan yang rusak namun tak kunjung diperbaiki.Pantauan wartawan, massa yang datang dari sejumlah desa yang tersebar di tiga kecamatan itu sebelumnya berkumpul di salah satu titik konsentrasi kawasan Simpang Kiri/Simpang Mapoli. 

Setelah seluruh peserta aksi hadir, mereka sempat menggelar orasi kecil di tengah Simpang Tiga Mapoli dengan membakar sebuah ban.

Setelah 20 menit berorasi di sana, selanjutnya massa bergerak secara konvoi menuju kawasan Titi Glondeng, menggunakan truk dan sepeda motor yang langsung mendapat pengawalan ketat dari petugas Polres Aceh Tamiang dan polsek setempat.

Sedikitnya tiga unit mobil reo dan sebuah bus polisi berikut sejumlah kendaraan dinas milik beberapa polsek diturunkan untuk mengamankan jalannya aksi.Setibanya di lokasi ujuk rasa, ratusan orang itu kembali membakar ban dalam jumlah yang lebih banyak. 

Massa membakar puluhan ban bekas di tengah jalan sambil meneriakkan yel-yel sembari membentangkan spanduk yang diantaranya berisi tuntutan agar bupati menyetop aktivitas perusahaan yang merugikan daerah dengan merusak fasilitas masyarakat.

Sementara dampak aksi blokade jalan tersebut, puluhan kendaraan yang ingin melintas dari dua arah macet total. Antrean kendaraan yang tidak bisa lewat mencapai ratusan meter. Beberapa saat kemudian hanya sepedamotor dan angkutan umum yang diperbolehkan lewat.

"Bupati harus memanggil pihak pengelola tambang galian dan pihak perkebunan yang terkait kerusakan jalan. Perbaikan jalan agar jangan memakai dana APBK, pengelola tambang, perusahaan perkebunan baik pribadi, swasta maupun BUMN yang jelas-jelas telah diuntungkan dari memakai sarana transportasi ini harus peduli pada dampak kerusakan jalan," kata koordinator massa, Wak Leng.

Tuntutan lain agar Pemkab Aceh Tamiang segerah membangun infrastruktur jalan dari Seumadam ke Kecamatan Tenggulun dan Tamiang Hulu, yang merupakan urat nadi perekonomian masyarakat.

"Perbaikan infrastruktur jalan selama ini minim. Padahal kian hari badan jalan semakin rusak akibat dilalui ratusan truk berat. 

Kami hanya butuh perbaikan jalan, jalan sentral ini adalah hidup kami, jangan rusak jalan kami ," tegasnya lagi.Setelah dua jam massa melakukan orasi, Wakil Bupati Aceh Tamiang Iskandar Zulkarnain datang menemui mereka. 

Wabup didamping sejumlah pejabat SKPD di tengah kerumunan massa berjanji akan membangun infrastruktur jalan menuju pedalaman tersebut. 

Selanjutnya akan menerapkan aturan kapasitas angkutan."Mulai hari ini angkutan tambang galian C maupun dolomite distop," tegasnya.

Menurut wabup, angkutan yang melebihi tonase akan ditahan. Sebab jalan tersebut merupakan kelas 3B yang hanya bisa dilalui kendaraan dengan berat maksimal 8 ton. 

Makanya muspika diperintahkan untuk mengawasi kendaraan besar yang membawa muatan melebihi tonae, bila kedapatan harus ditangkap dan diserahkan ke pihak berwajib.

"Kecuali mobil bermuatan CPO, karena CPO tidak bisa dikredit cara bawanya dan harus dibawa dengan satu tanki," ujar Iskandar.Setelah puas dengan jawaban wabup, massa pun membubarkan diri dengan tertib untuk kembali ke kampung masing-masing, dengan masih diawasi sejumlah anggota polisi. ( Medanbisnis )