JAKARTA | STC - Melamar kerja, apalagi bagi fresh graduate , pasti menjadi pengalaman baru. Mereka pun dituntut paham pekerjaan ap...
JAKARTA | STC - Melamar kerja, apalagi bagi fresh graduate,
pasti menjadi pengalaman baru. Mereka pun dituntut paham pekerjaan apa
yang ingin diambil sampai mempersiapkan daftar riwayat hidup.
Tentunya, curriculum vitae (CV) yang kalian kirim ke sebuah perusahaan tidak bisa asal-asalan. Ibarat ingin memasarkan sebuah produk agar laku di pasaran, demikian pula seorang pekerja.
Dalam buku Sukses Karyawan Kontrak karangan Oktav P Zamani dengan Penerbit PPM Manajemen, seperti dikutip Okezone, Selasa (5/11/2013), topik memasarkan diri selalu menjadi topik yang sangat penting.
"Pro dan kontra yang sering muncul terutama memperdebatkan mengenai mana yang lebih penting, esensi atau citra diri. Gagasan pemasaran yang sering terlalu menekankan aspek citra diri dianggap sering mengabaikan perhatian kepada peningkatan kualitas diri," jelas Oktav.
Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum membuat catatan riwayat kerja adalah menilai kualitas diri kita. Tapi, untuk mengetahui kualitas diri sebagai pekerja, diperlukan penilaian yang menyangkut beberapa aspek, seperti aspek manajerial, aspek profesional, aspek wirausaha dan aspek pribadi.
Selanjutnya, berikan nilai pada setiap komponen tersebut. Jika kamu ragu akan hasilnya, jangan sungkan untuk mendiskusikannya kepada pihak lain. Kelihatannya memang sedikit repot, tapi cara ini efektif bagi kamu yang sedang menyiapkan diri sebelum proses wawancara tiba.
Langkah berikutnya, rumuskan siapa diri kamu. Enggak cuma menjelaskan riwayat pendidikan, penjelasan terhadap beragam aktivitas untuk mengisi waktu luang juga perlu. Terlihat sepele, tapi dari sinilah perusahaan menilai karakter kalian.
"Apakah kita tipe orang yang aktif atau penyelidik, ataukah cocok sebagai pemimpin atau tim yang baik," tambah dia.
Setelah itu, tampilkan informasi pengalaman kerja. Selain deskripsi pekerjaan, perlu juga ditampilkan prestasi yang diraih. Para pelamar bisa saja memiliki deskripsi pekerjaan yang sama, namun pengalaman kerja sangat berbeda, terkait lingkungannya.
Sementara itu, terkait urutan informasi, semakin muda usia kita, maka semakin penting informasi mengenai pendidikan kita. Sedangkan semakin tua usia kita dan berpengalaman, maka informasi pengalaman kerja semakin penting untuk ditampilkan. (ade)
Tentunya, curriculum vitae (CV) yang kalian kirim ke sebuah perusahaan tidak bisa asal-asalan. Ibarat ingin memasarkan sebuah produk agar laku di pasaran, demikian pula seorang pekerja.
Dalam buku Sukses Karyawan Kontrak karangan Oktav P Zamani dengan Penerbit PPM Manajemen, seperti dikutip Okezone, Selasa (5/11/2013), topik memasarkan diri selalu menjadi topik yang sangat penting.
"Pro dan kontra yang sering muncul terutama memperdebatkan mengenai mana yang lebih penting, esensi atau citra diri. Gagasan pemasaran yang sering terlalu menekankan aspek citra diri dianggap sering mengabaikan perhatian kepada peningkatan kualitas diri," jelas Oktav.
Oleh karena itu, langkah pertama yang perlu dilakukan sebelum membuat catatan riwayat kerja adalah menilai kualitas diri kita. Tapi, untuk mengetahui kualitas diri sebagai pekerja, diperlukan penilaian yang menyangkut beberapa aspek, seperti aspek manajerial, aspek profesional, aspek wirausaha dan aspek pribadi.
Selanjutnya, berikan nilai pada setiap komponen tersebut. Jika kamu ragu akan hasilnya, jangan sungkan untuk mendiskusikannya kepada pihak lain. Kelihatannya memang sedikit repot, tapi cara ini efektif bagi kamu yang sedang menyiapkan diri sebelum proses wawancara tiba.
Langkah berikutnya, rumuskan siapa diri kamu. Enggak cuma menjelaskan riwayat pendidikan, penjelasan terhadap beragam aktivitas untuk mengisi waktu luang juga perlu. Terlihat sepele, tapi dari sinilah perusahaan menilai karakter kalian.
"Apakah kita tipe orang yang aktif atau penyelidik, ataukah cocok sebagai pemimpin atau tim yang baik," tambah dia.
Setelah itu, tampilkan informasi pengalaman kerja. Selain deskripsi pekerjaan, perlu juga ditampilkan prestasi yang diraih. Para pelamar bisa saja memiliki deskripsi pekerjaan yang sama, namun pengalaman kerja sangat berbeda, terkait lingkungannya.
Sementara itu, terkait urutan informasi, semakin muda usia kita, maka semakin penting informasi mengenai pendidikan kita. Sedangkan semakin tua usia kita dan berpengalaman, maka informasi pengalaman kerja semakin penting untuk ditampilkan. (ade)