Foto: Medanbisnis MANYAK PAYED | STC - Jembatan yang menjadi perbatasan Kecamatan Manyak Payed dan Bendahara Kabupaten, Aceh Tamiang, t...
Foto: Medanbisnis |
Hal itu menyebabkan sejumlah pengendara kendaraan khususnya sepeda motor acapkali terperosok ke dalam lubang.
"Dalam tiga bulan terakhir sudah belasan pengendara sepeda motor jadi korban, terjatuh di jembatan tersebut. Yang terparah seorang ibu rumah tangga, warga Sapta Marga, sempat dirawat intensif di Puskesmas," kata warga setempat, Mariono (31) Kamis (31/10).
Dikatakan, kecelakaan sering terjadi di malam hari karena tidak ada lampu penerangan di sekitar jembatan.
"Kebanyakkan jatuh akibat rodanya masuk ke dalam lubang, karena broti sebagai lantai jembatan sudah banyak yang patah," ujarnya.Kepala Dusun Habib, Kampung Matang Tepa, Boimin (60) menuturkan, jembatan sudah sejak satu tahun lalu mengalami kerusakan di bagian lantainya.
Padahal jembatan tersebut merupakan akses vital bagi sejumlah warga desa di pedalaman, seprti Seunebok Dalam, Paya Raja dan lainya."Meski proposal sudah pernah dilayangkan, namun tak kunjung menjadi perhatian pemerintah daerah dan dinas terkait," ungkapnya.Hal senada diucapkan Hasballah (45) warga sekitar jembatan.
Dia mengaku, warga sudah pernah memperbaiki lantai jembatan secara swadaya sekitar tiga bulan lalu, namun upaya itu tidak begitu memuaskan karena kondisi lantai memang sudah tidak layak dan harus diganti.
"Seharusnya lantai terbuat dari cor beton, karena ini merupakan akses umum," imbuhnya.Datok Penghulu Kampung Matang Tepa, Suherman, saat dimintai tanggapannya juga menyayangkan kondisi jembatan tersebut.
Menurutnya, sebelum dia menjadi datok di kampung itu, kondisi jembatan sudah rusak parah. "Kami berharap Dinas PU Aceh Tamiang khususnya bidang bina marga memprioritaskan pembangunan jembatan tersebut," pungkasnya. ( Medanbisnis )