HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Terkait Kasus Pemalsuan Data dan Indikasi Korupsi, Polres Atam Tanggapi Somasi LembAHtari

Kapolres Atam, Dicky Sondani, SIK, MH SYAWALUDDIN | STC KARANG BARU - Polres Aceh Tamiang menanggapi somasi yang dilayangkan Lembag...


Kapolres Atam, Dicky Sondani, SIK, MH
SYAWALUDDIN | STC

KARANG BARU - Polres Aceh Tamiang menanggapi somasi yang dilayangkan Lembaga Advokasi Hutan Lestari (LembAHtari) terkait pemalsuan data CPNS tahun 2006 dan Mark Up pembangunan Masjid Agung Atam, atas nama Saiful Bahri, SH dan H Awaluddin, SH. SPN. MH.

LembAHtari dengan surat somasinya nomor Ist/S-LT/X/2013 tanggal 28 Oktober 2013, dimana dalam surat tersebut tertulis, agar dua kasus tersebut tidak putus ditengah jalan, sebab ada indikasi dan berpotensi gratifikasi. Dari pihak-pihak yang terperiksa.

Kapolres Atam Dicky Sondani, SIK, MH dalam surat tanggapannya, nomor B/2433/X/2013 menyebutkan; indikasi gratifikasi dan putus di tengah jalan, dibantah 'tidak pernah terjadi' selanjutnya bahwa penyelidikan dan penyidikan terus berlanjut.

Khusus indikasi markup pembangunan Masjid Agung Atam, pihak Polres sudah memeriksa konsultan perencana, juga melakukan pemeriksaan dan pengukuran terhadap mutu dan bobot pekerjaan dilapangan.

Selanjutnya pihaknya juga melalui penyidik telah melakukan penyelidikan dengan mencari serta mengumpulkan data-data lain yang berkaitan dengan pembangunan Masjid Agung Atam untuk menjadi bahan ekspose ke BPKP perwakilan Provinsi Aceh untuk dapat dilakukan audit investigasi oleh BPK Perwakilan Aceh.

Untuk dugaan pemalsuan data CPNS tahun 2006, sampai saat ini masih dilakukan penyidikan dan penyelidik masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. 

Menanti Keseriusan

Disisi lain LembAHtari menunggu keseriusan pihak penyelidik dan penyidik, sebab temuan LembAHtari lengkap dengan data, fakta, serta bukti lapangan. Untuk ditindaklanjuti sampai ke meja hijau.

"LembAHtari tidak menginginkan, hanya sekedar lifeservice (pernyataan menyengkan hati) saja, yang kita perlukan hari ini adalah penyelesaian secara konkrit, sebab sudah banyak kasus-kasus tindak pidana tidak sampai ke proses hukum", tegas Sayed Zainal direktur eksekutif LembAHtari.

Dikatakan lagi, jika mau jujur, banyak pejabat terdahulu yang bersinggungan dengan kasus  tindak pidana, tapi semua itu hanya panas-panas tai ayam. Hanya sekedar dimintai keterangannya, setelah itu diam tak berbekas. 

"Hal-hal seperti ini yang tidak kita inginkan berlaku di Atam, sebab masyarakat juga sudah pinter melihat siapa yang benar dan siapa yang salah. Bahkan saat ini sudah muak melihat prilaku koruptor yang tidak punya rasa malu", jelasnya. (***)