HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Seorang Peserta Ujian Katagori 2 (K2) Pecah Ketuban Saat Ujian

Foto: Serambinews KUALASIMPANG | STC - Tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang berlangsung serempak di delapan kabupaten/kota juga d...

Foto: Serambinews
KUALASIMPANG | STC - Tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang berlangsung serempak di delapan kabupaten/kota juga di tingkat Provinsi Aceh, Minggu (3/11) kemarin, menyisakan berbagai cerita. 

Di antaranya, kisah dramatis yang dialami seorang peserta tes dari formasi kategori 1 (K1) di Aceh Tamiang, Efi Novita. Wanita yang sedang hamil tua ini tiba-tiba pecah ketubannya saat ujian. 

Mesti ketubannya pecah dan cairannya ke luar, tapi Evi masih mampu menyelesaikan soal tahap pertama, yakni tes kemampuan dasar (TKD) di tempat ujian. 

Sedangkan tes kemampuan bidang (TKB), diikutinya di rumah bidan, tempat ia ditangani secara medis. Bidan yang menangani Evi bermukim di Kota Lintang, Aceh Taming. 

Ke situlah ia dibawa pengawas, kemudian diawasi khusus saat menjawab soal-soal TKB. “Dia dipersilakan menjawab soal tes semampunya. Kalau nggak sanggup, ya apa boleh buat, yang bersangkutan  dinyatakan gugur karena tes tak bisa ditunda. Ini hasil kordinasi dengan BPKP, Inspektorat, BKN, dan polisi. 

Tapi alhamdulillah, nyatanya dia sanggup kok,” kata Drs Ahmad Asadi, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Aceh Tamiang, Minggu (3/11). 

Ia ikut mendampingi Wakil Bupati Aceh Tamiang, Iskandar Zulkarnaen yang meninjau pelaksanaan ujian CPNS di kabupaten itu. Ujian dilaksanakan di tujuh sekolah. 

“Secara umum proses ujian berjalan lancar. Tercatat 83 dari 1.682 orang yang tidak hadir dan satu orang pecah ketuban saat ujian,” sebutnya. 

Ikut memantau bersama Wakil Bupati adalah Ketua DPRK Tamiang Ir Rusman, Wakapolres Kompol Fadlin, Perwira Penghubung Kodim 0104 Aceh Timur, Asisten Pemkab Amiruddin, Perwakilan BPKP Aceh, Masrizal dan Wisnu Aji, serta BKN Perwakilan Medan, Moersito Adji dan Widi Lemana. Temuan lainnya, ada beberapa peserta tes CPNS yang memakai celana jin dan baju oblong. 

Setelah ditegur, akhirnya tetap diperkenankan ikut ujian. Ketua DPRK Tamiang, Ir Rusman mengatakan, anggaran yang diplotkan dewan untuk perekutan CPNS di Aceh Tamiang tahun ini sebesar Rp 300 juta lebih. 

Namun, yang menjadi sumber keresahan DPRK setempat adalah banyak di antara peserta tes berasal dari luar Aceh. 

“Ini dampak dari banyak program studi di Aceh yang akreditasinya C. Akhirnya, peserta dari luar Aceh yang akreditasi prodinya, A atau B, yang banyak ikut tes CPNS di Aceh. Kita rugi secara kedaerahan,” kata Rusman. 

Sementara di tingkat provinsi, tes CPNS untuk peserta formasi umum dan honorer kategori dua (K2) berlangsung di Stadion Harapan Bangsa Lhong Raya Banda Aceh, kemarin. 

Jumlah pelamar tes CPNS formasi umum di jajaran Pemerintah Aceh mencapai 17.177 orang. Sementara jumlah peserta yang tak hadir dalam ujian kemarin belum diketahui, karena belum selesai direkap panitia. 

tes itu dimulai sekitar pukul 08.30 WIB. Peserta formasi umum hanya mengikuti TKD yang berlangsung hingga 11.15 WIB. Sedangkan untuk honorer K2, setelah mengikuti TKD, dilanjutkan dengan ujian tahap kedua, yaitu TKB. Jumlah honorer K2 di jajaran Pemerintah Aceh yang berhak mengikuti tes CPNS tahun ini 84 orang. 

Sebelum tes dimulai, Asisten III Setda Aceh, Muzakkar memberikan pengarahan kepada peserta tes. Tes CPNS di Lhong Raya kemarin ikut ditinjau Gubernur Aceh, dr Zaini Abdullah bersama sejumlah pejabat terkait. 

Pada kesempatan itu, Gubernur sempat berdialog dengan panitia, pemantau, dan sejumlah peserta tes. Informasi sebelumnya yang diperoleh dari BKPP Aceh, hasil tes itu rencananya akan diumumkan akhir Desember mendatang. 

Soalnya, pada Januari 2014 sudah mulai dilakukan pembuatan Nomor Induk Pegawai (NIP) untuk mereka yang dinyatakan lulus. 

Seperti diberitakan sebelumnya, jumlah pelamar CPNS di provinsi dan delapan kabupaten/kota di Aceh sebanyak 36.120 orang. 

Jumlah itu terdiri atas peserta di Pemerintah Aceh 17.177 orang, Aceh Tamiang 2.150 orang, Abdya 499 orang, Aceh Selatan 123 orang, Aceh Tenggara 826 orang, Gayo Lues 10.219 orang, Aceh Singkil 2.324 orang, Aceh Jaya 571 orang, dan Nagan Raya 2.231 orang.Serambinews )