Foto: Ilustrasi-kotakgame INDRA | STC KUALASIMPANG - Kondisi pengusaha lemari kaca atau etalase belakangan ini mulai sulit, disebabka...
 |
| Foto: Ilustrasi-kotakgame |
KUALASIMPANG - Kondisi pengusaha lemari kaca atau etalase belakangan ini mulai sulit, disebabkan pesanan atau order maupun penjualan mulai sepi.
Daya beli masyarakat yang diperkirakan mulai menurun, sebagai salah satu factor penyebab berkuranynya penjualan lemari kaca tersebut.
Sebagaimana diutarakan pengusaha lemari kaca, Antonius Nainggolan (40), Minggu (10/11). Pria yang sudah belasan tahun bergelut dalam usaha ini di Kota Kualasimpang, mengeluhkan kondisi penjualan lemari kaca dan sejenisnya yang mulai menurun.
Antonius menyebutkan, sebelumnya paling sedikit 40 unit lemari dan berbagai jenis perabot lainnya mampu terjual dalam satu bulan, sekarang paling banyak 15 unit.
"Daya beli masyarakat menurun, berkaitan makin banyak kebutuhan lain seperti biaya sekolah anak," katanya.Kondisi ini tentu berimbas pada pendapatan pengusaha dan juga pekerja. Dari kalangan pekerja, seperti Jafar, pendapatannya sehari-hari tergantung banyaknya pesanan untuk merakit bahan aluminum dan kaca menjadi lemari.
Dalam sau unit Jafar mendapatkan upah Rp 150.000 yang dikerjakannya dalam dua hari."Penghasilan kami berdasarkan banyaknya orderan, sedangkan barang jadi dibuat dalam jumlah terbatas hanya untuk pajangan," ungkap Jafar. (***)
