Foto: Ilustrasi-energitoday KUALASIMPANG | STC - Pipa distribusi minyak mentah Pertamina EP Rantau di kawasan Desa Buket Rata, Kecamat...
Foto: Ilustrasi-energitoday |
Kejahatan yang berdampak pada terhalangnya produksi perusahaan itu diperkirakan sudah berlangsung setahun. Menurut informasi yang dihimpun, pencurian minyak mentah Pertamina itu dilakukan dengan cara merusak (mengebor) pipa pada jalur distribusi ke pusat pengolahan di Pangkalan Susu.
Minyak yang keluar dari titik pengeboran dialirkan dengan pipa lainnya sejauh lebih kurang 400 meter ke lokasi penampungan ilegal di salah satu rumah penduduk.
Terbongkarnya kejahatan itu setelah pihak Pertamina mencatat terjadinya kekurangan distribusi minyak mentah dari ladang minyak Rantau ke pusat pengolahan di Pangkalan Susu.
Tim Pertamina melakukan pengecekan di sepanjang jalur pipa distribusi dan didapati salah satu bagian pipa dalam kondisi telah dibor dan disambung menggunakan pipa lainnya sepanjang 400 meter ke rumah seorang warga bernama Siwan (35).
Lokasi pencurian itu berada dalam kawasan Desa Buket Rata, Kecamatan Rantau. Pada Sabtu (12/10) siang, pihak Polsek Kejuruan Muda menindaklanjuti laporan Pertamina dengan menurunkan tim ke lokasi kejadian.
Di lokasi penampungan polisi menyita 14 drum minyak mentah masing-masing berkapasitas 200 liter/drum dan 33 jeriken berisi minyak mentah kapasitas 35 liter/jeriken.
Sedangkan tersangka pelakunya yang diperkirakan tujuh orang melarikan diri dan sedang dalam pengejaran polisi. Kapolres Aceh Tamiang AKBP Dicky Sondani SIK melalui Kapolsek Kejuruan Muda Iptu Surya Purba mengatakan, minyak mentah curian itu dikumpulkan dalam kandang ayam di rumah Siwan.
Total minyak mentah yang dicuri mencapai ribuan liter, dengan rincian 14 drum setara 2.800 liter (satu berkapasitas 200 liter) dan 33 jeriken setara 1.120 liter (satu jeriken berkapasitas 35 liter). Polisi juga menyita dua mesin pompa merk Sanyo.
Polisi menduga kejahatan itu melibatkan satu kelompok berjumlah tujuh orang namun semuanya keburu kabur. Meski demikian, polisi sudah mengantongi identitas ketujuh tersangka.
Kejahatan tersebut diperkirakan sudah berlangsung setahun. Kepala Layanan Operasi PT Pertamina EP Rantau, Jufri membenarkan terjadi aksi pencurian minyak mentah milik perusahaan tersebut. “Kita sudah serahkan penanganan kasus itu ke polisi,” kata Jufri. ( Searambinews )