Ilustrasi (kompas.com) MANYAK PAYED | STC - Warga dasa pedalaman Kec. Manyak Payed, Aceh Tamiang yang sudah puluhan tahun mendiami s...
Ilustrasi (kompas.com) |
MANYAK
PAYED | STC - Warga dasa pedalaman Kec. Manyak Payed, Aceh Tamiang
yang sudah puluhan tahun mendiami sejumlah perkampungan di kecamatan
itu khususnya, Kampung Bandung Jaya, Paya Tampah, Krueng Sekajang,
Pandan Sari, Alur Pateng, dan Desa Alur Drien mengaku sangat
termarjinalkan.
Pasalnya infrastruktur
jalan di daerah itu sangat memprihatinkan dan hancur total sehingga
tidak bisa mendukung aktivitas roda perekonomian warga di sana.Menurut
mantan Sekretaris Mukim Gunung Mesjid, Abdurrahman, Selasa
(22/10),sepanjang lebih kurang 13 km akses jalan yang menjadi sentral
satu-satunya penghubung sejumlah desa di pedalaman dari dan menuju
Bandung Jaya kondisinya sudah hancur total.
Di
antara badan jalan sudah dipenuhi lubang menganga. “Kondisi itu
diperparah bila jalan diguyur hujan, lubang dan lumpur selalu menghambat
perjalanan pengendara kendaraan bermotor yang melewati jalur itu,”
ujarnya.
Dijelaskan,
di sepanjang jalan yang meliputi desa pedalaman itu sudah banyak yang
hancur,di sisi kanan dan kiri jalan sudah tidak ada lagi jalan yang
mulus untuk dilewati pengendara.
Padahal
akses jalan itu satu-satunya pintu keluar masuk bagi masyarakat untuk
mnegeluarkan hasil bumi para petani. “Mengingat penduduk di daerah itu
mayoritas adalah petani, seperti padi, sawit, kakau, karet, dan
lain-lain,” ucapnya.
Salah
satu tokoh masyarakat Kampung Paya Ketenggar Idham AR mengatakan, sudah
saatnya Bupati Aceh Tamiang peduli terhadap masyarakat pedalaman, dan
sudah selayaknya janji-janji kampanye sang pemimpin dibuktikan.“Sekian
lama warga sengsara gara-gara jalan rusak,” tegasnya singkat.
Datok
Penghulu Kampung Krueng Sekajang,Kamaluddin, membenarkan akses jalan
rusak meliputi kampungnya. “Setiap musyawarah rencana pembangunan
(Musrenbang) kecamatan,6 pemimpin kampung selalu mengusulkan terkait
pembangunan jalan, namun proposalnya tidak tahu mengendap di mana,”
ungkapnya Kamal menambahkan, akibat jalan rusak selama 10 tahun terakhir
pendapatan petani kian menurun, disebabkan armada angkutan tidak
maksimal mengangkut hasil bumi petani.
Seringkali
muatan panen petani dikurangi dari truk pengangkut karena jalan rusak.
Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapil 2 Manyak Payed,
Bambang Antariksa, SH, Selasa (22/10) mengatakan, warga pedalaman harus
menikmati pemerataan pembangunan, antara lain infrastruktur. “Jika jalan
bagus maka roda perekonomian warga meningkat,” ujar Bambang.
Dia
minta, pejabat Dinas PU Kabupaten Aceh Tamiang turun dari meja kursinya
melihat kesenjangan yang terjadi di kawasan pedalaman Manyak Payed,
khususnya kesenjangan infrastruktur “Saat ini harus dibangun peningkatan
jalan dari Paya Ketenggar-Bandung Jaya, dan itu tidak bisa ditawar
lagi,’’ urainya. (beritasore.com/WSP/m43)