HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Pantai Timur Aceh Dikepung Air Bah

Foto : tribunews Syawaluddin | STC ACEH UTARA - Intensitas curah hujan yang melebihi kapasitas dalam dua minggu terakhir menye...


Foto : tribunews

Syawaluddin | STC

ACEH UTARA - Intensitas curah hujan yang melebihi kapasitas dalam dua minggu terakhir menyebabkan wilayah Pantai Timur Aceh terancam air bah.  Beberapa kabupaten yang menjadi langganan banjir kiriman adalah, Aceh Utara, Aceh Timur dan Aceh Tamiang, Provinsi Aceh.

Kali ini, air mengepung Kabupaten Aceh Utara; di 4 Kecamatan dan merendam sebanyak 72 desa, akibat sejumlah sungai yang ada di wilayah tersebut meluap. Humas Aceh Utara, Fahrul Razi kepada wartawan mengatakan; meluapnya sungai-sungai diwilayah ini akibat curah hujan yang terlalu tinggi.

Dikatakan, sampai sejauh ini belum ada laporan korban jiwa dalam musibah ini, beberapa warga di wilayah desa yang terendam itu, beringsut mencari tempat-tempat ketinggian. Mereka mendirikan kamp-kamp pengungsi. Agar terhindar dari jangkauan air.

Sebagian warga yang bertahan di kamp-kamp pengungsi membuat dapur umum alakadarnya untuk bertahan hidup, meski air terlihat berangsur mulai surut. Begitupun Pemkab Aceh Utara sudah menyediakan kamp pengungsian yang dilengkapi dengan dapur umum untuk mengantisipasi dampak dari banjir ini.

“Kita sudah mengantisipasi dampak banjir, dengan mendirikan kamp penampungan yang kita lengkapi dengan dapur umum, hal ini kita lakukan, mengingat curah hujan yang terus mengguyur Gunung Antara intensitasnya sangat tinggi”, jelas Fahrul.

Dari lokasi STC melaporkan; ketinggian genangan air bah mencapai 1,5 – 2 meter di empat kecamatan di Aceh Utara itu; Kecamatan Pirak Timu, Paya Bakong, Matang Kuli dan Tanah Luas. Di Kecamatan Matang Kuli sampai dengan pukul 00.35 Wib tadi malam, air yang menggenang masih bertahan setinggi 1,5 meter.

Sebab wilayah ini, merupakan wilayah terendah, yang menjadi daerah tampungan air bah, dibandingkan dengan tiga kecamatan lainnya, yang berada di ketinggian. Muksin (40) yang dijumpai mengatakan; dirinya terpaksa mengungsi karena air bah merendam rumahnya setinggi 2 meter.

Dirinya sudah dua hari bertahan di kamp pengungsi darurat untuk menghindar dari gerusan air bah. “Saya, berserta istri dan anak, sudah dua hari bertahan di tenda darurat yang kita buat sendiri, sebab airnya tidak menentu, kadang surut, kadang naik lagi. Saya berharap pemkab cepat tanggap mengantisipasi dampak banjir ini”, katanya.

Disisi lain, Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib sudah memberi warning kepada pejabat daerah dan Camat untuk membantu masyarakat yang tertimpa musibah air bah. Untuk mengantisipasi dampak dari air bah yang merendam empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara tersebut. (***)