HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

COP : Orangutan Bukan Mainan

Foto: Ilustrasi-wikimedia RATNO SUGITO | STC BANDA ACEH | Banda Aceh, Samarinda, Yogya, para pecinta binatang sedunia pada hari ini m...

Foto: Ilustrasi-wikimedia
RATNO SUGITO | STC

BANDA ACEH | Banda Aceh, Samarinda, Yogya, para pecinta binatang sedunia pada hari ini merayakan World Animal Day. Di Indonesia, para relawan Centre for Orangutan Protection (COP) menyerukan masyarakat untuk tidak mendukung bisnis pertunjukan orangutan yang masih jamak dilakukan di berbagai kebun binatang di Indonesia.

Daniek Hendarto, juru kampanye orangutan di Yogya memberikan pernyataan sebagai berikut:“Sirkus orangutan dan berfoto bersama orangutan adalah cara keliru untuk mendidik para pengunjung kebun binatang. 

Pada dasarnya, orangutan adalah satwa liar. Untuk menjadikannya bisa mengerti perintah - perintah dan berbagai kemampuan seperti manusia, tentu saja harus melalui pelatihan yang keras, kejam dan tanpa ampun. 

Praktek kejahatan dan kekejaman ini akan terus berlangsung jika masyarakat terus membeli tiket pertunjukan.Ramadhani, juru kampanye orangutan di Samarinda memberikan pernyataan sebagai berikut:

“Orangutan yang tergusur dari habitat, karena hutannya dibabat untuk membuka perkebunan kelapa sawit, masih harus menghabiskan seluruh sisa hidupnya dalam pusaran bisnis satwa liar yang berkedok lembaga konservasi. 

Ini adalah kejahatan dan kekejaman yang harus segera dihentikan. Para pelaku bisnis kebun binatang dan Taman Safari sudah seharusnya kembali ke jati dirinya sebagai lembaga konservasi ex situ yang mendukung konservasi in situ. 

Bukannya mengacaukan persepsi masyarakat pada satwa liar.Ratno Sugito, juru kampanye orangutan di Banda Aceh memberikan pernyataan sebagai berikut:“Sudah seharusnya kebun binatang konsisten sebagai lembaga konservasi ex situ, bukan mengembangkan diri sebagai tempat hiburan biasa. 

Ada misi edukasi yang diembannya. Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia memiliki andil besar dalam kesesatan trend ini. 

Sudah seharusnya mereka mensupervisi kebun binatang, bukan membiarkannya sebagai kuburan satwa liar seperti kebun binatang di Medan. 

Seluruh orangutan yang dikirim ke sana sudah tewas karena salah kelola. 2 orangutan yang dikirim oleh BKSDA Aceh dikawatirkan akan tewas jika tidak segera dievakuasi. (***)