Foto: Ilustrasi-iyaa ACEH TAMIANG | STC - Tim Pansus DPRK Aceh Tamiang yang turun ke Desa Pengidam, Kecamatan Bandar Pusaka, Aceh Tami...
 |
| Foto: Ilustrasi-iyaa |
Padahal kontrak proyek jembatan itu sudah rampaung sejak dua bulan lalu. Anggota pansus DPRK Aceh Tamiang, T Insyafuddin Sabtu (5/10) mengatakan, setelah mendapat laporan dari keuchik (datok) Desa Pengidam, DPRK membuat Pansus untuk meninjau ke lapangan. Katanya, pihak rekanan memang benar belum mengerjakan proyek tersebut sama sekali.
“Di lapangan hanya ditemukan beberapa batang kelapa yang diletakkan dekat jembatan, itu saja yang ada,” ujar Insyafuddin. Kondisi jembatan tersebut saat ini mengkhawatirkan karena penyangga di tengah jembatan sudah patah, jika dilewati kenderaan roda empat goyang dan miring.
“Saya khawatir jika terlalu lama dikerjakan, jembatan tersebut ambruk ke sungai,”ujarnya. Karena itu, Insyafuddin mengharapkan, agar pihak rekanan segera membangun jembatan tersebut sebelum jematan tua itu menelan korban.
Anggota DPRK Aceh Tamiang itu juga pesimis jembatan yang merupakan proyek 2013 itu bisa selesai tepat waktu, karena sisa waktu hanya ada dua bulan lagi. Sementara itu, pihak kontraktor jembatan Cepege di Desa Pengidam, Adnan yang akrap dipanggil Boy mengatakan, pihaknya belum membangun jembatan itu karena masih menunggu tiang pancang yang telah dipesannya pada PT Wika di Medan.
Katanya, butuh waktu satu bulan untuk memperoleh tiang pancang tersebut, karena harus produksi terlebih dahulu dan antre.
Boy memperkirakan dalam pekan ini juga tiang pancang telah tiba di Aceh Tamiang dan dijanjikan dalam minggu ini juga akan dibawa ke lokasi. ( Serambinews )
