Foto : Suparmin/STC SUPARMIN | STC ACEH TAMIANG - Sebanyak 25 pintu kios yang dibangun Pemerintah Aceh melalui sumberdana Anggaran...
Foto : Suparmin/STC |
SUPARMIN
| STC
ACEH TAMIANG - Sebanyak 25
pintu kios yang dibangun Pemerintah Aceh melalui sumberdana Anggaran Pendapatan
Belanja Nasional (APBN) tahun 2010 di Kabupaten Aceh Tamiang yang berlokasi di
perbatasan Aceh – Sumatera Utara (Sumut) dipastikan tahun 2014 mendatang sudah
sudah aktif digunakan sebagai tempat usaha warga.
Kepala Dinas Pendistrian Perdagangan
dan Koperasi (Kadis Perindagkop) Kabupaten Aceh Tamiang, Ir Irwansayah kepada STC,
Senin (21/10) menyebutkan, pihaknya akan segera memanggil orang orang yang
namanya terdaftar sebagai calon penghuni kios yang hingga saat ini belum
membuka usaha dikios dimaksud untuk dimintai kesanggupannya.
Selanjutnya
ujar Kadis yang akrab disapa Pak Wan kumis itu akan mengalihkan kios tersebut
kepada orang lain apabila orang dimaksud belum juga berjualan di kios yang
telah disediakan pemerintah untuk masyarakat dalam usaha kecil mengengah (UKM)
tersebut.
“Kita
akan segera memanggil dan mengumpulkan mereka (orang yang namanya terdaftar di
Dinas Perindagkop mendapatkan ijin penempatan kios) untuk segera menempati kios
itu, jika kios itu tidak segera digunakan usaha, maka akan kami alihkan kepada
orang lain”, sebut Wan Kumis.
Irwansyah
juga menyebutkan, setelah selesai dibangunnya kios tersebut, Disperindagkop
menyerahkan kepada Pemerintah Kecamatan Kejuruan Muda untuk mengelolahnya,
namun hal itu juga tidak membuahkan hasil, sehingga kios tanpa penghuni menjadi
terlantar. Walhasil Disperindagkop menarik kembali pengelolaannya yang
sebelumnya diserahkan kepada Camat setempat.
Pantauan STC dilokasi,
dampak dari terlalu lama terlantarnya kios karena kosong tersebut,
sejumlah pintu kayu bagian belakang kios dan tiang pintu depan yang berbahan
alumunium pada kios tersebut menjadi sasaran penjarahan serta pengrusakan oleh
tangan tangan tangan jahil.hingga kini hanya beberapa kios saja yang
dimanfaatkan warga untuk beraktifitas berjualan.
“Ya, memang ada beberapa kios yang
pintunya hilang, termasuk kios yang saya tempati ini, dan bahan ini baru
saja saya beli sendiri”, ujar salah seorang yang akan membuka usaha dikios
perbatasan itu seraya memegang tiang alumunium yang beru dipasangnya. (***)