Foto: Ilustrasi-suaratamiang ACEH TAMIANG | STC - Daerah aliran sungai (DAS) Tamiang semakin kritis. Menurut anggota Forum DAS Aceh Ta...
Foto: Ilustrasi-suaratamiang |
“Namun hal tersebut tidak pernah diekspos ke publik oleh dinas terkait,” katanya.Direktur Eksekutif LembAHtari, Sayed Zainal yang juga anggota Forum DAS Tamiang, menyebutkan pemicu DAS Tamiang kian kritis salah satunya alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit yang menyebabkan alur-alur atau daerah resapan dan tangkapan air hilang akibat pengupasan permukaan tanah.
“Kalau kondisi tersebut terus dibiarkan, potensi banjir bandang akan lebih cepat datang dan lebih besar dari kejadian Desember 2006,” ucap Sayed.Sayed menyayangkan, Forum DAS Aceh Tamiang yang diketuai Marlina sejak berdiri Mei 2013 tidak pernah duduk bersama membicarakan masalah tersebut.
Dia menilai ketua forum tersebut tidak miliki kapasitas, pasalnya Marlina yang juga anggota DPRK Aceh Tamiang tersebut tidak pernah serius membuat pemetaan kerusakan DAS.
“Selama ini, yang dipakai untuk melihat dasar kerusakan lahan kritis perubahan tutupan lahan dari hulu ke hilir menggunakan citra satelit tahun 2006,” ungkap Sayed. ( Medanbisnis )