HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Aryos Nivada: Biaya pelantikan WN Khianati Rakyat Aceh

Foto;  Aryos Nivada, [Rico Fahrizal/STC) RICO FAHRIZAL | STC BANDA ACEH | Biaya pelantikan Wali Nanggroe (WN) sebesar Rp 50 ...


Foto;  Aryos Nivada, [Rico Fahrizal/STC)

RICO FAHRIZAL | STC

BANDA ACEH | Biaya pelantikan Wali Nanggroe (WN) sebesar Rp 50 miliar, merupakan bentuk pemborosan nyata yang dilakukan oleh DPRA terhadap uang rakyat Aceh. Bahkan nampak sekali skenario bahwa jabatan pemangku adat itu dibuat lebih hebat dari Gubernur Aceh itu sendiri dari sisi anggaran.

Hal itu dinyatakan oleh Pengamat Politik dan Keamanan Aceh, Aryos Nivada, via press release yang diterima STC, Rabu (2/10/2013) kemarin. Dalam rilisnya, Aryos menyebutkan pelantikan WN dengan jumlah anggaran mencapai 50 miliar, menunjukkan DPRA mencoba menonjolkan sisi prestise saja ketimbang manfaat.

“Dilihat dari sisi yang lain, pelantikan WN dengan anggaran yang sangat besar itu, telah menafikan keberadaan Gubernur Aceh itu sendiri.” Ujar Aryos.

Sebab kata Aryos, pelantikan Gubernur Aceh saja anggarannya tidak demikian besar. Padahal bila dikaji dari sisi hukum, WN hanya jabatan adat yang diatur dalam Qanun Aceh.

“Disisi lain bukan jabatan politik yang mampu dibuat seremonial melebihi mandatnya sebagai lembaga adat.” Katanya.

Menurut Aryos, kalau dikaji secara serius, anggaran yang sangat besar itu hanya akan terbuang percuma untuk acara seremonial yang kurang menyentuh kebutuhan publik masyarakat Aceh.

“Tidak ada kebermanfaatan apapun untuk kepentingan peningkatan ekonomi mikro bagi rakyat Aceh. Ini hanya mencoba memperlihatkan sisi wah-nya saja. Dalam hal ini DPRA mencoba mengkhianati rakyat Aceh secara mandat pengelolaan uang rakyat,” ujar Aryos Peneliti Jaringan Survey Inisiatif.

Untuk itu, Aryos menyarankan kepada DPRA agar merubah besaran anggaran. Sebab dengan alokasi sebanyak itu, secara gamblang memberikan jawaban bahwa anggota parlemen Aceh sekarang ini bukanlah wakil rakyat yang nyata.

“Mereka tidak lebih hanya wakil parpol yang punya kepentingan dengan adanya pelantikan WN secara politik dan ekonomi.” Tandasnya. (***)