Foto: Ilustrasi-sindonews ACEH TAMIANG | STC - Tim pencarian korban tenggelam, Sabtu (7/9) sore menemukan jenazah Muliadi (27) warga D...
Foto: Ilustrasi-sindonews |
Kepala BPBD Aceh Tamiang, Zagusli Sabtu (7/9) mengatakan, tim yang terdiri dari SAR Tamiang, BPBD, Polisi, warga dan Tagana dari pagi sampai siang menyisir Sungai Kaloy dan menemukan jenazah Muliadi telah mengapung.
Katanya, jenazah Muliadi telah dievakuasi tim dan dibawa ke rumah duka. Pencarian hari ketiga sempat terkendala banjir dan air keruh sehingga tim pencarian sulit untuk menyelam.
Jarak pandang sangat dekat. Tim hanya melakukan pencarian dengan cara menyisir Sungai Tamiang sambil menciptakan gelombang sungai.
“Gelombang kita ciptakan, jika korban tersangkut kayu di sungai bisa lepas dan timbul ke permukaan sungai,” ujarnya.
Sebelumnya, Muliadi (27) warga Dusun Alur Itam, Desa Suka Makmur, Kecamatan Kejuruan Muda, Aceh Tamiang, hilang terseret arus saat menyeberangi Sungai Kaloy pada Rabu (4/9) sore.
Kepala BPBD Aceh Tamiang, Zagusli didampingi Ketua SAR Tamiang, Syaiful Syahputra Jumat (6/9) mengatakan, musibah itu terjadi ketika Muliadi pulang kerja di kawasan di hutan Kaloy menuju barak tempat korban bersama beberapa rekannya menginap.
Karena tidak ada jembatan penyeberangan menuju barak, Muliadi nekat menyeberangi sungai yang sedang banjir. Namun karena arusnya kencang, korban tidak mampu melawan arus sehingga terseret, terbawa banjir dan hilang.
Selanjutnya teman-teman korban memberitahukan kepada warga desa bahwa Muliadi hanyut. Ke esokannya, Kamis (5/9), tim gabungan melakukan pencarian ke lokasi korban jatuh.
“Berhubung arus deras, tim tidak dapat melakukan penyelaman terlebih airnya juga keruh,” ujarnya Zagusli. Akhirnya tim hanya mencari dengan menggunakan boat karet milik Basarnas Pos Langsa dan BPBD Tamiang. ( Serambinews )