Foto: Ilustrasi-woldpress ACEH TAMIANG | STC - Penyakit tanaman padi di persawahan petani Desa Bukit Rata, Kecamatan Kejuruan Muda Ace...
Foto: Ilustrasi-woldpress |
Akibat penyakit tersebut panen padi merosot hingga ratusan kilogram. Hingga kini sejumlah petani mengaku belum tahu apa jenis penyakit yang menyerang tanamannya, dan apa solusinya.
Seperti dikatakan Sahat Sihotang (43), Kamis (26/9), pada pertanaman kali ini tumbuhnya padi tidak normal, saat bulir padi mulai muncul tiba- batang mengering dan diikuti bulir padi kosong.
Dikatakan, lahan seluas delapan rante atau sepertiga hektare biasanya menghasilkan 1,5 ton, kali ini turun hingga 500 kg.Menurutnya, penyakit itu merupakan golongan baru yang belum diketahui sebagian besar petani.
Sahat dan sejumlah petani lain berharap Dinas Pertanian segera meninjau ke lokasi, hingga bisa menjawab keresahan petani.Koordinator Divisi Pengamat Hama Penyakit (PHP) pada Dinas Pertanian dan Peternakan Aceh Tamiang, Rachmansyah, saat dihubungi membenarkan adanya jenis penyakit dengan ciri-ciri tersebut.
Menurutnya itu jenis penyakit tanaman blas atau Piricularia oryzae yang kerap menyerang daun, batang, hingga leher melai bulir padi.
Sementara Ketua Perhimpunan Penyuluhan Pertanian Indonesia (Perhiptani) Aceh Tamiang, Jabat Sumbadha SP mengatakan, jenis cendawan Pyricularia oryzae dapat membentuk bercak belah ketupat pada daun padi, buku batang, leher malai, cabang malai, bulir padi dan kolar daun Untuk mengatasinya, dapat dengan penggunaan varietas tahan, penggunaan varietas secara berselang-seling, penggunaan pupuk nitrogen sesuai anjuran di musim hujan, waktu tanam yang tepat serta model tanam jajar legowo.
“Solusi konkritnya, petani yang lahannya terserang harus berkoordinasi dengan penyuluh di WKPP untuk agar dilakukan tindakan pengendalian," katanya. ( Medanbisnis )