Foto: Ilustrasi-suaratamiang ACEH TAMIANG | STC - Dampak dari perubahan alam dan pencemaran lingkungan khususnya di daerah aliran sun...
Foto: Ilustrasi-suaratamiang |
Diperkirakan sejak beberapa tahun belakangan atau pascabanjir bandang tahun 2006, di DAS Tamiang semakin sulit didapati ikan. Dikatakan masyarakat, hal itu kemungkikan disebabkan proses perubahan struktur sungai.
Seperti dikatakan Datok Penghulu Kampung Payah Tampah, Azaruddin, DAS di desanya semakin sulit didapati ikan dan udang, berbeda dibandingkan beberapa tahun lalu.
“Tidak tahu persis apa penyebabnya, yang jelas sekarang jenis-jenis ikan semakin sulit ditemukan seperti ikan lembeduk, jurung, tampak, baung,tilam dan sepat siam.
Begitu juga udang berkurang,” ujarnya, kemarin.Seorang pecandu memancing, Johani (53), mengatakan kini dia lebih memilih pergi ke laut untuk memancing.
“Meski jarak tempuh ke laut lebih jauh dibandingkan ke sungai, dan biayanya lebih besar, hasil yang didapat sepadan.
Saat ini memancing di sungai sudah tidak menjanjikan,” ungkapnya.Kabid Pengendalian Lingkungan Hidup pada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Tamiang, Sayed Mahdi menyatakan berkurangnya habitat air tawar di DAS Aceh Tamiang selain karena perubahan struktur sungai secara alami, ada faktor lain yang mempengaruhi seperti pencemaran lingkungan oleh industri di sekitarnya.Juga perkebunan yang menggunakan bahan kimia.
“Kepekaan atau tingkat ketahanan habitat air tawar dengan perubahan tersebut berbeda. Kesemua faktor tersebut sangat mempengaruhi kelangsungan ekosistem di sekitaran sungai,” terangnya. ( Medanbisnis )