Foto; Rico Fahrizal/STC RICO FAHRIZAL | STC KOTA LANGSA | Muslimah Hizbut Tahrir (MHTI) Kota Langsa, Minggu (22/9) laksanakan ...
Foto; Rico Fahrizal/STC |
RICO
FAHRIZAL | STC
KOTA LANGSA | Muslimah Hizbut Tahrir (MHTI)
Kota Langsa, Minggu (22/9) laksanakan Seminar Intelektual Perempuan dengan tema
“Kontes Miss World : Ajang Ekspolitasi Perempuan dan Liberalisasi Budaya” di
Aula SMKN 3 Kota Langsa.
Ketua Panitia Rica Yunita S.Kom mengatakan,
kegiatan ini dihadiri oleh 111 peserta dari berbagai kalangan yang diantaranya
ibu–ibu perwiridan, tokoh masyarakat,
guru, dosen, mahasiswi-mahasiswi UNSAM (Universitas Samudra Langsa), STAIN Zawiyah Cotkala
serta STT Politeknik dan Poliprofesi Medan Cabang Langsa dan
menghadirkan Reni Nuryanti, S.Pd, M.A
Dosen Universitas Samudra Langsa dan Dr. Soleha Hannum, M.Si Dosen
Universitas Sumatera Utara sebagai pemateri.
Menurutnya, kegiatan ini dilaksanakan
sebagai upaya mencerdaskan umat dan menyadarkan perempuan khususnya muslimah
Kota Langsa bahwa kontes Miss World
yang akan diselenggarakan di Negara kita adalah wujud dari ketidakberpihakan
negera dalam menjaga akidah rakyatnya.
Foto; Rico Fahrizal/STC |
“kegiatan ini kita laksanakan untuk
mencerdaskan umat khususnya perempuan tentang ketidakberpihakan negara dalam
menjaga akidah umat. Juga sebagai upaya menyatukan suara bersama umat untuk
menolak kontes Miss Word dan kalaupun acara
Miss World tersebut tetap
terselenggara, minimal dikemudian hari Negara ini maupun Asing berfikir dua
kali jika ingin melaksanakan ajang-ajang acara sejenis”, ujar Rica
Pemateri pertama Reni Nuryanti, S.Pd, M.A menyampaikan bahwa “Miss World:
Cermin ‘Kematian’ Perempuan”. Yang secara gamblang menyampaikan bahwa Miss
World sebagai buah pikiran dari sistem Kapitalisme telah menjadikan wanita
khususnya muslimah sebagai produk yang laris dijual demi meraup keuntungan.
Perempuan
menjadi subjek incaran iklan sehingga
kecantikan dipandang dari segi kulit, rambut, wajah, payudara, panggul, hingga
kaki. Dan Miss World yang dipercaya membangun image
perempuan yang cerdas, cantik dan berpenampilan sosial yang baik, sejatinya
justru mengebiri jiwa keperempuanan mereka.
Pada kesempatan yang sama Dr. Soleha
Hannum, M.Si selaku pemateri
kedua sekaligus sebagai perwakilan dari Muslimah
Hizbut Tahrir Indonesia dengan tegas menyatakan penolakannya terhadap
terselenggarakannya kontes Miss World, dengan alasan hal ini bertentangan
dengan Syariat Islam. Konsep 3B dalam kontes Miss
World, yakni Brain (kecerdasan), Beauty
(kecantikan) dan Behavior (kepribadian), adalah konsep dusta untuk
membungkus kontes kapital ini
agar diterima masyarakat Indonesia.
Foto; Rico Fahrizal/STC |
Kontes Miss
world menjadikan perempuan dan tubuhnya sebagai
barang dagangan di atas panggung, catwalk, majalah, koran dan televisi.
Kecantikan dan tubuh perempuan peserta kontes dijadikan alat promosi industri
rating media, industri alat komestik dan industri fashion.
Memperkuat penyataan tersebut, Soleha juga
mengutip sebuah ayat Al Qur’an dari sekian banyak ayat-ayat lain yang
menyatakan wajibnya bagi wanita dan juga laki – laki untuk senantiasa taat kepada Allah.
“Hai orang-orang
yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya dan bertaqwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Q.S. Al –Hujurat [49]:1
Demikian halnya dalam sebuah riwayat Rasul
juga telah menyampaikan bahwa:
”Sesungguhnya dunia ini adalah
perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita sholihah” (HR. Muslim)
Oleh karena itu,
ia mengajak perempuan indonesia kembali kepada kemuliaannya sebagai perempuan
taat syariah dengan menjalankan perannya sebagaimana diatur
oleh Syariah Islam. Karena syariah Islam akan membawa kebaikan pada
kehidupan masyarakat termasuk di dalamnya perempuan. [***]