Foto: theglobejournal BANDA ACEH | STC - Mengenakan Jilbab putih yang dipadu selendang Coklat Tua dan baju kurung Coklat, perempuan tu...
Foto: theglobejournal |
Lahir dikuala simpang pada 9 September 1937 atau 76 Tahun silam. Seniman tanah melayu Aceh Tamiang tersebut, telah menoreh banyak prestasi di tingkat Nasional dalam duni seni, diantaranya dari penghargaan menteri kesehatan periode lama Suyudi (1993), kemudian penghargaan dari Wardiman Joyo Negoro tahun 1995.
Dan penghargaan dari direktur utama Taman Mini Indonesia Indah pada 2011 atas peranserta dalam usaha pelestarian dan pengembangan budaya Bangsa.
Ibu tiga anak ini telah memulai karirnya dalam bidang kesenian sejak Tahun 1957 dengan aktif dan melibatkan diri pada beberapa sanggar, seperti Sanggar Kuntum Meulati , Sanggar Cut Njak Dhien, Sanggar Arnita dan sanggar sri Tamiang dan Sanggar permata.
Debut pertamanya dalam bidang seni, nyakni pada tahun 1957 saat melepas kontingen Aceh untuk PON IV Makassar di Kutaraja. Sedangkan pada tahun 1985 Istri dari H. Amir Sabaruddin ini menjadi kereografi tari masal berjudul “Insan” pada pembukaan MTQ 18 Tingkat Propinsi Aceh pada tahun 1985 di Langsa.
Selain itu Wan Rosmiah juga menciptakan sebuah lagu melayu yang sangat populer “kumtum Mande”. Pengurus Ikatan Masyarakat Tamiang dan Lembaga Adat Kebudayaan Aceh (LAKA) ini pernah menempuh pendidikan di Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri, dengan begron pendidikan tersebut Wan rosmiah mengabdikan dirinya sebagai guru di SD Negeri Kuala Simpang dan SDN 1 Langsa (1956-1974), kemudian beliau diangkat sebagai Kepala Sekolah di SD Sei Loung dan SDN 1 (1974 -1997).
Atas kerjakeras usaha-usaha kreatifnya dalam mengembangkan kesenian dan kebudayaan Aceh Tamiang ke Pentas Nasional maka anugerah Budaya Tajul A’lam pantas dan layak diberikan kepada Hj. Wan Rosmiah OK Dahlan, sebagai seniman Melayu dari Kabupaten Tamiang. ( TheGlobeJournal )