Foto: Soeparmin | stc SOEPARMIN | STC ACEH TAMIANG | Penduduk RT Sungai Rengas Dusun Adil Makmur I Desa Tenggulun Kecamatan Tenggulu...
Foto: Soeparmin | stc |
ACEH TAMIANG | Penduduk RT Sungai Rengas Dusun Adil Makmur I Desa Tenggulun Kecamatan Tenggulun Kabupaten Aceh Tamiang nyaris tidak dapat berhubungan lagi dengan warga Dusun sekitarnya.
Pasalnya jembatan gantung yang merupakan satu satunya media penyeberangan sudah sangat tidak layak lagi dimanfaatkan.
Namun jembatan gantung yang telah merenggut jiwa seorang anak bernama Dicky (3) pada Juli 2013 yang jatuh dan terjebur terbawa arus sungai saat melintasi jembatan bersama ibunya sekaligus dengan sepeda motornya tersebut, setiap kali banjir lantainya berantakan dan hanyut terbawa arus tersebut terpaksa juga digunakan warga sebagai sarana penyeberangan.
Bahkan yang sangat menyedihkan sekali, salah satu abutment jembatan dimaksud sudah jatuh dan bergeser kearah tengah sungai akibat tepi tebing sungai terus menerus erosi tergerus air.Tegaknya tiang jembatan yang semakin miring hanya karena tertahan oleh tarikan dua seling (kabel).
Ketua RT Sungai Rengas Dusun Adil Makmur I Desa Tenggulun, Keliwon (36) ditemuiSuara Tamiang, Sabtu (6/9) menjelaskan bahwa warganya merasa jenuh dengan kegiatan bergotong royong yang kerap mereka lakukan untuk menarik (mengkotrek) kabel serta membeli papan untuk lantai jembatan yang hanyut terbawa air.
“Kami dan warga RT Sungai Rengas tidak mampu berbuat lebih dalam mempertahankan keberadaan jembatan gantung yang merupakan satu satunya akses penyeberangan ini, terkecuali dengan bergotong royong dan mengganti lantai papan secara swadaya.
Bila jembatan ini roboh, maka terputuslah hubungan kami kepada dusun lain.namun yang sangat kamikecewakan bagi anak anak sekolah SD dan SMA jika sampai tak lagi bisa mengikuti mata pelajarannya disekolah, bahkan semua guru juga tidak akan bisa menyeberang jika akan melaksanakan tugas mengajar disekolah.”, keluh Keliwon.
Sementara itu, Baihaki Ahyat,ST.MT, Plt Kabid Bina Marga pada DPU Kabupaten Aceh Tamiang, dikonfirmasi Suara Tamiang, Senin (9/9) menyatakan, untuk perbaikan jembatan gantung Sungai Rengas Pemkab setempat telah menyediakan anggaran rehab melalui dana APBK tahun 2013.
Namun anggaran tersebut dinilai masih terlalu kecil untuk anggaran rehab.Oleh sebab itu, Dinas PU mengusulkan kembali dana tambahan melalui Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten – Perubahan (APBK) 2013.
Jika anggaran tersebut juga belum cukup, maka pihaknya akan tetap membangun sesuai anggaran yang ada, meskipun hanya membangun abutment yang selanjutnya bangunan jembatan itu akan dilanjutkan pada APBK 2014.
“mengingat kerusakannya sudah berat, Jika saat ini kita paksakan membangun dengan anggaran yang ada, maka dikhawatirkan hanya bisa bertahan dua atau tiga bulan saja, setelah itu akan rusak kembali.
Sebab itulah kita berupaya jembatan itu bisa dibangun kembali sebagai bangunan jembatan baru”, terang Baihaki Ahyat yang akrab disapa Si Boy itu. (***)