Foto: Ilustrasi-ahmaderani ACEH TAMIANG | STC - Ketika konflik masih berkecamuk di Provinsi Aceh, hampir semua kabupaten/kota mengalam...
 |
| Foto: Ilustrasi-ahmaderani |
Namun hal itu tidak terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang yang merupakan daerah penghasil kelapa sawit terbesar di provinsi ini. Presiden Gerakan Wirausaha Aceh (Gwach), Suparno STP, menyampaikan penilaian tersebut saat melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh pemuda di 12 kecamatan Aceh Tamiang, Sabtu (14/9).
Suparno mengungkapkan, meski daerah lain mengalami keterpurukan ekonomi di masa konflik, tapi Aceh Tamiang tidak. "Artinya, potensi kemajuan ekonomi di daerah ini sangat tinggi, apalagi jika masyarakat sendiri mau berusaha memanfaatkan sumber daya yang ada," ujarnya.Menurutnya, banyak sumber usaha yang bisa dikembangkan di daerah tersebut, apalagi Aceh Tamiang merupakan salah satu pusat perkebunan kelapa sawit di Aceh yang mampu mendongkrak ekonomi masyarakat setempat.
Dia berjanji membantu menjembatani warga untuk mendapatkan modal usaha, baik itu dari pemerintah maupun pihak swasta.
"Hal ini kita lakukan bagi mereka yang punya bakat dan mau belajar wirausaha, karena saya yakin pertumbuhan ekonomi di Aceh Tamiang sangat cepat, apalagi banyak inovasi baru usaha yang bisa dikembangkan di sini," katanya.Ditambah Aceh Tamiang sangat dekat dengan Kota Medan, harga barang pun relatif murah.
“Dengan demikian sangat memungkinkan mengembangkan usaha-usaha di sini untuk peningkatan ekonomi warga," demikian Suparno, yang mengajak masyarakat, terutama pemuda, untuk menumbuhkan minat menjadi wirausahawan dalam memajukan daerah mereka sendiri. ( Medanbisnis )
