HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Panglima Laot Seruway Aceh Tamiang Meninggal Dunia

Foto: Ilustrasi-tribunnews SOEPARMIN | STC ACEH TAMING | Panglima Laot Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang kini telah tiada. ...

Foto: Ilustrasi-tribunnews
SOEPARMIN | STC

ACEH TAMING | Panglima Laot Kecamatan Seruway Kabupaten Aceh Tamiang kini telah tiada. Putra asli Tamiang yang bernama Laksmana tersebut menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, (28/7) pada pukul 05.15 wib. dirumah pribadinya, Kampung Sungai Kuruk Tiga Kecamatan Seruway, akibat penyakit yang dideritanya yang diduga tumor dibagian perut.

Perut almarhum membesar sejak dua Bulan terakhir. Selain sudah dirawat di RSU Tamiang, Laksmana juga pernah dirawat di salah satu Rumah Sakit di Medan, kendati demikian, upaya penyembuhan yang dilakukan tidak membuahkan hasil, papar anak keduanya, Abdul Hakim (24) kepada Koran ini dirumah duka.

Selain sebagai pawang laot, semasa hidupnya Laksmana juga pernah menjabat sebagai Datok Penghulu Kampung (Kepala Desa) Sungai Kuruk Tiga. Sebab itulah almarhum kerap disapa sebagai Datok Laksmana.

Bukan sebagai Pawang Laot dan mantan Datok saja. Bahkan semasa hidupnya, Datok Laksamana juga paling getol berkecimpung sebagai aktivis bidang lingkungan bersama Yayasan satuCita Lestari Indonesia yang bergerak pada kegiatan pelestarian Tuntung Laut (Batagur borneoensis) di Seruway sejak tahap awal di tahun 2010. Jejak Datok Laksmana sebagai Aktivis tersebut juga diikuti oleh kedua putranya, Devianta dan Abdul Hakim.

Ketua Yayasan SatuCitra Lestari Indonesia, Yusriono yang didampingi Pendiri Yayasan sekaligus peneliti, Joko Guntoro, S.Sos di Kualasimpang menyebutkan rasa kehilangannya atas wafatnya Datok Laksmana.
“Kami kehilangan seorang kawan dan panutan bagi kami. Datuk Laksmana, Panglima Laot Kecamatan Seruway, juga merupakan bagian dari Yayasan SatuCita Lestari Indonesia.

Ia selalu terlibat dalam kegiatan lapangan kami seperti nesting patroli, survei populasi dan habitat monitroing. Semangatnya untuk melestarikan Batagur borneoensis akan selalu menyertai kami”, ungkap Joko Guntoro. (****)