HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Kelompok Tani TSG Lubuk Damar Butuh Sentuhan Tangan Pemerintah

Foto: Ilustrasi-kabartop.com SOEPARMIN | STC ACEH TAMIANG |  Kelompok Tani Tunas Serba Guna (TSG) Kampung Lubuk Damar Kecamatan se...

Foto: Ilustrasi-kabartop.com
SOEPARMIN | STC

ACEH TAMIANG |  Kelompok Tani Tunas Serba Guna (TSG) Kampung Lubuk Damar Kecamatan seruway Kabupaten Aceh Tamiang hingga kini terus berusaha memperluas budidaya tanaman ubi kayu. Kini, budidaya tanaman ubi kayu yang dikembangkan tersebut tercatat seluas 100 ha.

Menurut pengakuan Ketua kelompok Tani Tunas Serba Guna kampung Lubuk damar, M.Nurdin, Upaya yang dilakukan bersama anggotanya, terkait dalam mendukung program Nasional bidang ketahanan pangan.

Dalam penanaman ubi kayu dimaksud, kelompok tani memanfaatkan lahan diseputar pesisir yang tidak jauh dari daerah tujuan wisata pantai Kupang.  Namun dalam usaha budidaya ketahanan pangan penanaman ubi kayu itu, para anggota kelompok tani masih merasa kualahan dalam hal pengadaan pupuk serta pasilitas olah lahan.

Kepada Suara Tamiang, Ketua kelompok Tani (TSG) M.Nurdin yang juga sebagai Sekretaris Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Aceh Tamiang berharap kepada Dinas Pertanian dan Peternakan setempat beserta intansi terkait untuk mendukung serta membantu kebutuhan yang diperlukan kelompok tani tersebut.

M.Nurdin mengatakan, saat usia tanaman ubi kayu dipanen, setiap batangnya bisa menghasilkan 7 hingga 10 kg. namun jika diambil rata rata perbatangnya berkisaran 5 kg ubi, atau 50 ton per hektar.
Selain itu yang paling menjadi kendala bagi kelompok tani pimpinan M.Nurdin tersebut adalah soal pemasaran ubi kayu. Disebutkan M.Nurdin, toke ubu kayu asal Kota Medan membeli hasil tanaman mereka hanya seharga Rp 1000 per kg.

“Memang warga setempat berani membeli dengan harga yang lebih tinggi, yakni Rp 1500/kg. namun kebutuhan mereka sangat kecil. Hanya untuk dibuat tapai maupun keripik, maklumlah, kebutuhan mereka hanya  untuk Usaha Kecil Rumah Tangga, sedangkan persediaan bahan bakunya dari kami sangat banyak pak”, kata M.Nurdin saat ditemui Radar dilokasi kebun ubi.


M.Nurdin juga berharap, untuk mensejahterakan para anggota kelompok tani, agar Pemerintah Daerah dapat menarik inspektor yang mau membangun pabrik moka/tepung tapioka di Kabupaten aceh Tamiang. Sehingga para petani yang memiliki lahan darat bisa tertarik dan beramai ramai menanam ubi kayu. (*****)