HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Partai Atjeh Hijau, Penyelamat Ekologi Aceh

BANDA ACEH | STC - Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Partai Hijau Indonesia menyambut baik deklarasi yang dilakukan oleh P...

BANDA ACEH | STC - Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Partai Hijau Indonesia menyambut baik deklarasi yang dilakukan oleh Partai Atjeh Hijau, pada Rabu, 5 Juni 2013 di Banda Aceh. Apalagi, tanggal tersebut juga merupakan ulang tahun pertama bagi Partai Hijau Indonesia. “Ini adalah kado terbaik bagi Partai Hijau Indonesia, “ kata Berry Nahdian Forqan, Ketua Partai Hijau Indonesia. Ini menunjukkan kesadaran politik para pegiat lingkungan di Aceh akan pentingnya partai politik berwawasan ekologis, demikian Berry Nahdian Forqan melalui siaran Persnya yang diterima suara-tamiang.com Rabu (5/6/2013).

Kelahiran Partai Atjeh Hijau (PAH) yang didirikan oleh puluhan para pecinta alam Aceh ini dipersiapkan ikut serta pada Pemilu 2019. Meski demikian, pada Pemilu 2014, PAH akan terlibat dalam proses politik elektoral dengan mempromosikan calon legislatif yang berpihak pada penyelamatan lingkungan dan pelestarian sumber daya alam Nanggroe Aceh Darussalam. Bagi Efendi Isma, salah satu deklarator Partai Atjeh Hijau, “Sebagai partai lokal, PAH tidak akan terkungkung oleh keterbatasannnya. Kami ingin menjadi partai yang kreatif”.  

Secara khusus, John Muhammad, Sekjen Partai Hijau Indonesia, yang hadir dalam deklarasi, menyoroti soal politik dan etika hijau. “Yang utama, bukan pembangunan partai-nya, melainkan politik dan etika hijau,” katanya. PAH harus menawarkan politik baru, yakni tidak melanjutkan cara-cara politik konvensional yang korup dan menelantarkan ekosistem Aceh. “Politik hijau itu membela keberlanjutan kehidupan, mendukung kearifan lokal mendorong partisipasi warga, menghormati perbedaan demi terwujudkan keadilan sosial, simpulnya.


Sementara, Dian Abraham, Koordinator Internasional Partai Hijau Indonesia, mengingatkan kontekstualitas ekologi Aceh dengan ekologi nasional bahkan global. Bagi Dian, menyelamatkan lingkungan hidup Aceh berarti turut berpartisipasi dalam pencegahan krisis ekologi dunia. “Aceh adalah salah satu paru-paru nasional. Indonesia adalah salah satu paru-paru dunia.” tegasnya. Dengan demikian, Partai Atjeh Hijau bukan saja penting bagi Nanggroe Aceh Darussalam saja, namun bagi kelestarian kehidupan bumi. (***)