Foto : Atjehpost.com RICO FAHRIZAL | STC ACEH TAMIANG | Dalam kunjungannya ke Aceh Tamiang Pangdam Iskandar Muda Mayjen (TNI) Zaha...
Foto : Atjehpost.com |
RICO FAHRIZAL | STC
ACEH
TAMIANG | Dalam kunjungannya ke Aceh Tamiang Pangdam Iskandar Muda Mayjen (TNI)
Zahari Siregar mengatakan Wajib Militer perlu diberlakukan untuk menjaga
keutuhan NKRI, termasuk rongrongan dari dalam dan luar maupun dari
kelompok-kelompok bersenjata yang mengancam keutuhan NKRI.
Kunjungan
Pangdam Iskandar Muda ke Bumi Muda Sedia julukan Kabupaten Aceh Tamiang yakni
kunjungan kerja guna meresmikan dan peletakan batu pertama pembangunan Makodim
Aceh Tamiang, Jum’at (6/7), bertempat dilokasi areal pembangunan Makodim Jalan Medan-Banda Aceh, Dusun
Alur Gantung Desa Sidodadi Kecamatan Kejuruan Muda.
Usai acara peletakan batu pertama pembangunan Makodim
Aceh Tamiang, Pangdam dan rombongan di undang ke pendopo Bupati Aceh Tamiang di
Karang Baru yang di sambut langsung oleh Bupati H Hamdan Sati, ST serta Forkompimda,
tokoh Masyarakat dan unsur pemuda.
Dalam
kata sambutannya Mayjen (TNI) Zahari Siregar juga menyampaikan tujuannya selain
melaksanakan kunjungan kerjanya ke Aceh Tamiang, dia juga ingin bersilaturrahmi
dengan masyarakat Aceh Tamiang.
Selain
itu Zahari juga mengingatkan bahwa wajib militer perlu dilakukan untuk menjaga
keutuhan NKRI, termasuk rongrongan dari dalam dan luar juga dari
kelompok-kelompok bersenjata yang mengancam keutuhan NKRI.
”Kelompok bersenjata tak menginginkan Aceh ini dalam kondisi damai. Kita akui gangguan bersenjata masih ada, meski eskalasinya sekian persen saja”, ujarnya. Masih katanya, "Saya mengajak seluruh elemen dan kekuatan civil society, untuk menjaga dan menghambat jaringan yang ingin mengganggu keutuhan NKRI" imbau Pangdam Iskandar Muda.
Zahari menegaskan, seluruh jajaran militer, tanpa didukung oleh kelompok dan elemen masyarakat, kekuatan militer tak berarti apa-apa, sebab militer dibentuk dan dibesar terlahir dari masyarakat.
Untuk itu, Pangdam mengajak secara bersama-sama untuk membangun kesatuan dan persatuan, dalam mendukung Aceh damai, dalam bingkai NKRI. (***)