HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Guru Tuna Netra, 9 Tahun Mengabdi di tamiang dengan Imbalan Rp150 Ribu

Foto: Ilustrasi -nijee.blogspot.com ACEH TAMIANG STC -  Slamet Riyadi merupakan seorang guru tuna netra yang mengabdikan hidupnya untuk...

Foto: Ilustrasi -nijee.blogspot.com
ACEH TAMIANG STC -  Slamet Riyadi merupakan seorang guru tuna netra yang mengabdikan hidupnya untuk mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) di Kuala Simpang, Aceh Tamiang. 

Sembilan tahun sudah ia mengajar dengan penuh semangat di tengah keterbatasan yang ada. Setiap pagi, Slamet Riyadi harus menempuh jarak satu kilometer untuk sampai ke tempatnya mengajar. 

Dengan berbekal tongkat di tangan, Slamet berniat membagi ilmu dengan murid-murid yang telah menantinya di sekolah. 

Namun ironis, sembilan tahun mengabdi, Slamet Riyadi tak kunjung diangkat menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bahkan, ia hanya digaji Rp150 ribu per bulan. 

Inilah salah satu potret buram pendidikan Indonesia. Slamet Riyadi memulai karirnya sebagai guru pada 2004. Awalnya, ia hanya dibayar Rp50 ribu per bulan. 

Upah yang sangat minim itu tentu saja tidak mampu mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Ia hanya bisa berharap, pemerintah Aceh Tamiang /mau memperhatikan nasibnya. 

Kepala SLB Kuala Simpang mengaku, telah berupaya mengajukan Slamet untuk menjadi guru honorer. Namun, pemerintah terkesan lamban dalam menangani nasib guru SLB. 

Padahal, Slamet merupakan guru berprestasi di sekolah. Hal tersebut terbukti dengan pernah terpilihnya Slamet sebagai guru teladan SLB se-Aceh Tamiang.

Slamet akhirnya mengandalkan kemampuannya bermain musik untuk menambah penghasilan. Ia biasa bernyanyi ketika pesta perkawinan. ( metrotvnews.com )