Foto : trieandis.blogspot.com RICO FAHRIZAL | STC LANGSA | Kebijakan-kebijakan dzalim penguasa terus tiada hentinya menghujani ra...
Foto : trieandis.blogspot.com |
RICO FAHRIZAL | STC
LANGSA | Kebijakan-kebijakan dzalim penguasa
terus tiada hentinya menghujani rakyat. Menyengsarakan rakyat seakan menjadi
fokus penguasa dalam melahirkan aturan-aturan yang berdalih pada pembangunan
nasional. Kini pemerintah kembali merogoh rakyatnya sendiri dengan menaikkan
harga BBM yang dengan alasan membebani APBN. Demikian ungkap koordinator
lapangan Musri dalam aksi menolak kenaikan harga BBM yang di kantor DPRK
Langsa, Senin (10/6) kemarin.
“Merupakan kebohongan besar yang
disampaikan pemerintah bahwa subsidi BBM telah membahayakan APBN, sementara
pada saat yang sama pemerintah berfoya-foya tanpa pernah pusing apakah tindakan
itu akan membebani dan membahayakan APBN”, lanjut Musri.
Dalam aksi yang diawali dengan melakukan
konvoi dari titik kumpul di Mesjid Raya Darul Falah Langsa menuju Kantor DPRK
Langsa dengan menggunaan kendaraan roda empat dan sejumlah sepeda motor lainnya
ikut dihadiri oleh puluhan aktivis Hizbut Tahrir Indonesia Kota Langsa. Selain
itu, kegiatan tersebut juga dibumbui dengan treatrikal dan orasi didepan gedung
DPRK Langsa.
Orasi pertama yang disampaikan oleh
Darliansyah, S.Pd menyerukan bahwa Kebijakan menaikkan harga BBM itu harus ditolak, karena ini
merupakan kebijakan dzalim yang pasti akan menyengsarakan
rakyat.
Menurutnya, menaikkan harga BBM
sesungguhnya tidak lain adalah untuk menyukseskan liberalisasi sektor hilir
setelah liberalisasi sektor hulu sempurna dilakukan. Kebijakan seperti ini jelas akan sangat merugikan dan
menyengsarakan rakyat yang notabene adalah pemilik sumberdaya alam itu sendiri.
“Rakyat sudah sangat sengsara dengan
tekanan ekonomi yang tak tertahankan oleh puluhan juta rakyat miskin. Dengan
kenaikkan harga BBM tersebut rakyat akan semakin tertindas dan mustahil akan
meringankan beban rakyat”, ungkap Darliansyah.
Selanjutnya Ketua DPD II HTI Kota Langsa Iqbal,
SH.I selaku orator kedua juga menyampaikan bahwa Rencana kenaikan BBM ini adalah
mengingkari Alloh SWT dan Rasul-Nya, karena mengingkari amanah yang diberikan
kepada penguasa dengan menerapkan sistem kapitalisme bukan sistem Islam
sebagaimana yang seharusnya.
Untuk itu, ia melanjutkan bahwa kebijakan kapitalistik, yang
menyengsarakan rakyat itu harus segera dihentikan. Sebagai gantinya, migas dan
SDA lain dikelola sesuai dengan tuntutan syariah
untuk kemaslahatan dan kesejahteraan seluruh rakyat, baik muslim dan maupun non muslim. Jalannya hanya
satu, melalui penerapan syariah
Islam secara kaffah dalam naungan Khilafah
Rasyidah ‘ala minhaj an-nubuwah.
Menyikapi hal terebut, Iqbal, SH.I menghimbau
kepada seluruh masyarakat untuk menolak liberalisasi migas karena bertentangan
dengan syariah Islam dan terbukti menyengsarakan rakyat. Serta mengajak seluruh
umat agar bersama-sama Hizbut Tahrir memperjuangkan syariah dan Khilafah untuk
kebaikan bersama, karena hanya syariah dan khilafahlah solusi satu-satunya atas
segala penderitaan yang menimpa masyarakat selama ini.
Tanggapan
DPRK Langsa
Dalam hal ini, anggota DPRK Langsa
Syahyuzar, AKA dalam tanggapannya didepan peserta aksi menyatakan bahwa
pihaknya mendukung atas penolakan tersebut dan atas nama DPRK Langsa berharap
juga harga BBM tidak dinaikkan karena akan sangat berdampak pada rakyat kecil.
“kami sangat mendukung terhadap aksi pemolakan yang dilakukan oleh Hizbut
Tahrir dan kami berharap harga BBM juga tidak dinaikkan sampai benar-benar
tidak hanya menguntungkan kepentingan sekelompok”, ujar Syahyuzar AKA.
Selanjutnya setelah pembacaan pernyataan
sikap dan ditutup dengan doa, massa kembali melakukan konvoi menuju depan
Kantor Pos Langsa dan berorasi sambil membagikan selebaran kepada masyarakat
umum. Kemudian aksi berakhir sekitar pukul 12.00 Wib dan massa dibubarkan
secara tertib. [***]