HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Oknum TNI Kodim 0317/TBK, Bawa Klewang Intimidasi Warga Halban

Foto : regional.kompas.com Pangkalan Brandan | Aksi premanisme kembali terjadi di Desa Halban Kecamatan Besitang, Langkat yang did...

Foto : regional.kompas.com


Pangkalan Brandan | Aksi premanisme kembali terjadi di Desa Halban Kecamatan Besitang, Langkat yang diduga dilakukan oknum TNI. Ironisnya, perbuatan premanisme ini dilakukan oknum berinisial ASS berpangkat Serka (Sersan Kepala). Sikap oknum ini tidak mencerminkan tupoksi TNI yang seharusnya menjadi pelindung masyarakat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, ASS melakukan pemukulan terhadap Heriansyah Pasaribu (32), Sudario (37), dan Sari Fadlin (40) yang merupakan warga setempat. Belakangan diketahui ASS merupakan anggota TNI Kodim 0317/Tanjung Balai Karimun-Kepulauan Riau dengan jabatan BA TI Kemsos Sitter Dim-0317/TBK. Namun, sejak tiga bulan yang lalu ASS sering terlihat berada di Dusun XV Kita Bersama, Desa Halban.

Saat ditemui kru media ini, korban Sudario (37) yang sering disapa Rio memaparkan peristiwa pemukulan terhadap dirinya terjadi pada hari Sabtu pagi (11/5) sekitar pukul 10.00 Wib. Rio menceritakan, hari Kamis (9/5) ASS tanpa ada sebab akibat berniat menyerang ke kediaman salah seorang warga yang bernama Erwin dengan menggunakan senjata klewang.

“Tanpa basa basi, ASS mendobrak pintu belakang dan langsung menuju kamar Erwin. Beruntung pada saat itu Erwin tidak berada dirumah sehingga terhindar dari niat jahat ASS. Mungkin tidak puas, ASS pun melakukan aksinya kembali dikediaman Erwin pada keesokan harinya, Jum’at (10/5) dini hari sekitar pukul 03.00 Wib, yang turut disaksikan oleh warga setempat”, ungkapnya.

Rio menjelaskan karena tidak berhasil menemui Erwin, ASS mencari orang terdekatnya yang diantaranya adalah dirinya sehingga terjadilah peristiwa pemukulan terhadap dirinya dihari sabtu naas itu. Ia menyebutkan juga, bukan hanya dirinya saja yang dipukul oleh ASS, tetapi Heriansyah Pasaribu dan Sari Fadlin juga menjadi korban penganiayaan karena pada saat itu berada ditempat yang sama.
 
Lebih lanjut Rio mengatakan, akibat dianiaya korban Heriansyah Pasaribu mengalami cedera tangan. Heriansyah pun membuat pengaduan atas perbuatan ASS yang diterima petugas Subdenpom (Sub Detasemen Polisi Militer) 1/5-3 Pangkalan Brandan. Laporan Heriansyah ini atas dorongan abang kandungnya yang turut menjadi korban yakni Sari Fadlin agar mendapatkan keadilan dinegeri yang dicintainya ini.
 
Berdasarkan surat panggilan penyidik Subdenpom 1/5-3 Pangkalan Brandan guna mendengarkan kesaksian Sari Fadlin terhadap laporan Heriansyah Pasaribu, ASS dijerat penyidik Subdenpom 1/5-3 dengan dasar pasal 103 ayat 1,2 UU No. 31 tahun 1997, Pasal 351 KUHP dan laporan polisi.
 
Sementara itu, menurut keterangan warga setempat bahwasanya ASS ini merupakan anak dari seorang yang terkenal kaya raya di desa itu, juga ipar dari Kepala Desa (Kades) Halban, Besitang, Kabupaten Langkat. Tidak hanya itu, ASS dikenal juga bertangan besi yang tidak segan-segan melakukan kekerasan pada warga.
 
Akibat perbuatan semena-mena ASS ini, warga Desa Halban merasa resah karena takut akan menjadi korban penganiayaan juga. Warga Halban khususnya Dusun XV Kita Bersama, meminta LSM-Gempar RI agar menjadi pendamping sekaligus mengadvokasi untuk menuntut perlindungan keamanan dari ancaman oknum ini.
 
Hasil pantauan awak media, Minggu (12/5) sekitar pukul 19.00 Wib, puluhan warga Desa Halban yang didampingi LSM-Gempar RI mendatangi Markas Subdenpom 1/5-3 Pangkalan Brandan. Warga pun menyampaikan keluh kesahnya dengan meminta Komandan Subdenpom  1/5-3 Pangkalan Brandan agar menindaklanjuti keluhan warga yang disampaikan secara lisan.
 
Terkait hal itu, Ketua LSM-Gempar RI, SP Surbakti yang dikonfirmasi via seluler, Rabu (22/5) kemarin, mengaku belum mengetahui sejauh mana proses laporan yang disampaikan warga Desa Halban dan tindaklanjut dari Komandan Subdenpom 1/5-3 Pangkalan Brandan. Hingga berita dilansir media ini, situasi di Dusun XV Kita Bersama, Desa Halban, Kecamatan Besitang, rawan berpotensi tindakan premanisme. (ZA)