Foto: Ilustrasi-korankopri.co ACEH TAMIANG | STC - Sebagai seorang kader yang aktif di Partai, Mita Siregar sangat kecewa terhadap p...
Foto: Ilustrasi-korankopri.co |
ACEH TAMIANG | STC - Sebagai seorang kader
yang aktif di Partai, Mita Siregar sangat kecewa terhadap petinggi Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Amanat Nasional (PAN) Kabupaten Aceh Tamiang.
Pasalnya tokoh wanita yang giat dan aktif serta pernah menduduki jabatan Ketua
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Kejuruan Muda ditolak mencalonkan diri sebagai
Caleg Aceh Tamiang Periode 2014-2018 mendatang.
Mita menganggap,
Penolakan dimaksud sebagai isyarat bahwa dirinya dicampakkan dari kader Partai
PAN. Tidak hanya sebatas itu, Mita juga menganggap hal itu sebagai pembunuhan
karakter. Namun demikian, Mita berkeyakinan hal yang diterimanya itu tidak akan
memupuskan karakternya dimata masyarakat Aceh Tamiang.
“ Sampai hari ini saya
tidak tau secara pasti pokok permasalahannya. Tapi yang jelas saya ditolak,
dengan alasan peserta pendaftaran sudah penuh, hal itu disampaikan Pak Sulaiman
Bardan kepada saya, katanya itu putusan dari Pak Juanda S.IP Ketua DPD PAN Aceh
Tamiang.”, ungkap Mita beberapa hari lalu dikediamannya.
Mita menyayangkan sikap
Ketua DPD PAN Aceh Tamiang yang dinilai bersikap tidak adil. Padahal kata Mita,
untuk menjadi bakal calon (Balon) anggota DPRK, sebelum melakukan pendaftaran harus
dilakukan verifikasi terlebih dahulu.
“Sedangkan verifikasi
para calon pendaftar belum dilakukan, selain itu, waktu pendaftaran ke Komisi
Independen Pemilu (KIP) juga terbilang masih jauh. Jadi aneh rasanya dengan
alasan yang dikeluarkan petinggi PAN Tamiangd buat saya”, papar Mita.
Selanjutnya kader PAN
yang berdomisili dibilangan Kampung Bukit Rata dan pernah ikut mencalonkan diri
sebagai caleg sebanyak dua kali itu menyebutkan rasa kekecewaan dirinya kepada
Juanda yang kini sebagai anggota DPRK Aceh Tamiang itu.
“Kalau penolakan itu
berdasarkan sebuah alasan yang jelas dan sesuai aturan Partai tentu kita terima
dengan lapang dada. Ini kan tidak, jadi saya merasa bingung dengan sikap dan
karakter yang dimiliki ketua PAN sekarang ini”, tegas wanita yang memimpin
sebuah Biro bantuan itu.
Dikonfirmasi Wartawan,
Sabtu (23/4) pekan lalu Ketua PAN Aceh Tamiang, Juanda KIP membantah kalau
dirinya mencampakkan Mita Siregar dari Partai. Namun hal itu terjadi karena
Partai melakukan strategi untuk menambah jumlah kursi di DPRK pada periode
mendatang.
“Partai PAN Aceh
Tamiang melakukan evaluasi untuk merekrut calon anggota DPRK dari kader dan
kalangan masyarakat yang berpotensi. Jadi nggak bener kalau itu dibilang
penolakan. Kita hanya melakukan penjaringan caleg wajah baru. Sedangkan Bu Mita
kan sudah dua kali periode ikut caleg, namun sepertinya nasib baik belum
berpihak kepada beliau’, jawab Juanda.
Juanda juga menyebutkan
kalau Partai PAN Tamiang sejak tahun 2009 telah memberikan penghargaan berupa
santunan kepada caleg yang memiliki suara kecil yang tidak duduk di kursi DPRK.