Ilustrasi (blog rezabenedetto) ACEH TAMIANG | STC - Hasan Bukhori hampir sepuluh tahun mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Kuala...
 |
| Ilustrasi (blog rezabenedetto) |
ACEH TAMIANG | STC - Hasan Bukhori hampir sepuluh tahun mengajar di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Kuala Simpang, Aceh Tamiang.
Meski terbilang lama, warga Desa Tanjung Karang, Kecamatan Karang Baru, itu hingga kini masih berstatus guru honorer.
Mengandalkan kursi roda, Hasan menempuh perjalanan tiga kilometer untuk sampai ke tempatnya mengajar.
Kondisi tersebut tidak pernah membuat Hasan patah semangat sejak mulai mengabdi pada 2004.
Tapi, nasib seperti selalu menjauh darinya.
Honor yang diterima Hasan masih sangat kurang dari kata cukup. Uang Rp720 ribu yang diterima Hasan per bulan masih jauh dari ketentuan Upah Minimum Propinsi (UMP) Aceh yaitu Rp1.700.000.
Samhudi, rekan kerja Hasan, mengaku prihatin dengan nasib sejawatnya itu. Menurutnya, semangat Hasan dalam mengajar telah tumbuh saat mereka pertama kali merintis untuk mendirikan SLB ini hingga menjadi sekolah percontohan tingkat pembina di Provinsi Aceh.
Karenanya, dengan penuh harapan mereka diangkat Pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang sebagai pegawai negeri sipil.
Apalagi, Pemkab Aceh Tamiang pernah berjanji akan mengangkat semua guru honorer yang telah mengajar sejak 2005 hingga menjadi pegawai negeri sipil. ( Metrotvnews.com )
