SUDAN | STC - Bagaimana jadinya bila corak khas warna bulu panda dimiliki oleh binatang dari spesies yang sangat berbeda? Itu bisa dili...
SUDAN | STC - Bagaimana jadinya bila corak khas warna bulu panda dimiliki oleh
binatang dari spesies yang sangat berbeda? Itu bisa dilihat dari sosok
kelelawar yang baru saja ditemukan di Sudan ini. Pasalnya, kulit
kelelawar itu menyerupai panda.
Kelelawar ini diyakini sebagai salah satu spesies yang memiliki gen sangat langka dan baru pertama kali ditemukan. DeeAnn Reeder, Profesor Biologi dari Bucknell University, mengaku takjub dan hanya akan menemukan satu kali seumur hidupnya. Ia bersama peneliti lainnya dari Smithsonian Institution dan Islamic University di Uganda, memberi nama genus Niumbaha yang artinya "langka dan tidak biasa".
"Perhatian saya langsung tertuju kepada kelelawar yang memiliki pola bulu yang sangat indah. Bentuknya bintik-bintik dan garis-garis berwarna putih dan hitam," ucap DeeAnn. "Setelah kami menganalisis, kelelawar itu memiliki genus atau marga yang berbeda dari kelelawar-kelelawar yang ada saat ini."
Kelelawar ini adalah spesimen kelima dari jenisnya yang pernah ditemukan dan kali pertama bagi Sudan sejak penelitian pada 2011. Hasil temuan dari analisis terhadap kelelawar di wilayah Sudan Selatan ini sudah diterbitkan di Jurnal ZooKeys. Penemuan kelelawar dengan genus terbaru dinilai sebagai indikator bahwa suatu daerah pasti memiliki keanekaragaman hayati berbeda-beda.
"Dengan mengetahui spesies yang ada di daerah tertentu bisa mendorong perbaikan manajemen pelestarian," lanjut DeeAnn. "Karena jika spesies hilang maka ekosistem akan ikut berubah." (wowkeren)
Kelelawar ini diyakini sebagai salah satu spesies yang memiliki gen sangat langka dan baru pertama kali ditemukan. DeeAnn Reeder, Profesor Biologi dari Bucknell University, mengaku takjub dan hanya akan menemukan satu kali seumur hidupnya. Ia bersama peneliti lainnya dari Smithsonian Institution dan Islamic University di Uganda, memberi nama genus Niumbaha yang artinya "langka dan tidak biasa".
"Perhatian saya langsung tertuju kepada kelelawar yang memiliki pola bulu yang sangat indah. Bentuknya bintik-bintik dan garis-garis berwarna putih dan hitam," ucap DeeAnn. "Setelah kami menganalisis, kelelawar itu memiliki genus atau marga yang berbeda dari kelelawar-kelelawar yang ada saat ini."
Kelelawar ini adalah spesimen kelima dari jenisnya yang pernah ditemukan dan kali pertama bagi Sudan sejak penelitian pada 2011. Hasil temuan dari analisis terhadap kelelawar di wilayah Sudan Selatan ini sudah diterbitkan di Jurnal ZooKeys. Penemuan kelelawar dengan genus terbaru dinilai sebagai indikator bahwa suatu daerah pasti memiliki keanekaragaman hayati berbeda-beda.
"Dengan mengetahui spesies yang ada di daerah tertentu bisa mendorong perbaikan manajemen pelestarian," lanjut DeeAnn. "Karena jika spesies hilang maka ekosistem akan ikut berubah." (wowkeren)