Foto: Ilustrasi-inilho ACEH TAMIANG | STC – perampokan bersenjata api kembali terjadi di kawasan hulu Aceh Tamiang dan membuat heboh ka...
Foto: Ilustrasi-inilho |
Ia dirampok saat hendak melanjutkan pembelian getah di Kampong Seulamat, Kecamatan Tenggulun, Aceh Tamiang, Sabtu (14/4/2013) pagi. Uang Rp 40 juta miliknya beralih ke tangan perampok.
Datok Penghulu (kepala desa) Kampong Seulamat, Madianto, Minggu (14/4/2013) mengatakan, sudah menjadi kebiasaan petani karet di Desa Selamat bahwa setiap hari Sabtu menjual getah kepada tauke getah yang masuk ke desa itu.
"Warga mengumpulkan getah dan menumpuknya di depan rumah, menunggu pembeli datang," ujar Datok Madianto.
Di antara saudagar yang biasa membeli getah itu adalah Azhar. Ia lebih dulu menimbang getah di depan rumah sang petani yang menjual getah kepadanya.
Setelah dibayar, barulah getah karet diangkat ke dalam truk colt. Tapi Azhar tidak langsung naik ke truk yang disopiri anak buahnya itu.
Ia memilih berjalan kaki karena masih ingin membeli getah dari petani lainnya. Apalagi jarak antara tumpukan getah karet yang baru saja ditimbang dengan tumpukan getah lainnya hanya belasan meter. Saat truk colt melaju pelan, Azhar mengikutinya dengan berjalan kaki.
Saat itulah tiba-tiba datang pengendara sepeda motor jenis Bison menghampiri Azhar. Lelaki itu langsung menodongkan senjata apinya ke arah Azhar.
Secepat kilat perampok itu mengambil paksa Rp 40 juta uang di dalam tas yang disangkutkan korban di lehernya.
Perampok tersebut kemudian lari tancap gas diiringi teriakan korban minta tolong kepada warga. Sejauh ini belum dapat dipastikan apakah senjata yang dibawa pelaku asli atau tidak, karena belum sempat dia letuskan saat menjarah uang korban.
"Apakah senjata mainan, rakitan atau asli, kita tidak tahu karena kejadiannya begitu cepat," ujar Datok Madianto. Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Dicky Sondani SIK MH melalui Kasat Reskrim, AKP Imam Asfali SIK mengakui kejadian itu.
Polisi, menurutnya, sedang mengejar pelaku perampokan tersebut. Sebelumnya, Minggu (17/3/2013) pukul 14.30 WIB lalu juga terjadi perampokan terhadap tauke getah.
Tiga pria, satu diantaranya membawa sepucuk pistol, berhasil menggasak Rp 38 juta uang tauke getah (saudagar karet), Sujasmin binti Suhut (50). Korban merupakan warga Desa Paya Bili II, Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur yang termasuk dalam wilayah hukum Polres Langsa.
perampokan itu terjadi ketika Sujasmin bersama enam pekerjanya naik mobil Combat ke Dusun Alur Labu, Desa Blang Tualang, Kecamatan Birem Bayeun untuk membeli getah pada seorang petani. Ketika sedang fokus menimbang karet petani yang hendak dia beli, tiba-tiba tiga orang yang berboncengan satu sepeda motor Yamaha RX King turun dan langsung menghampirinya.
Secepat kilat salah satu dari tiga pria itu mengeluarkan sepucuk pistol lalu melepaskan satu kali tembakan ke udara. Maksudnya agar korban takut.
Kemudian mencong senjata diarahkan ke tubuh korban. Di bawah ancaman pistol, korban terpaksa memberikan uang yang berada di dalam tasnya kepada pelaku. Padahal, uang Rp 38 juta itu sedianya untuk membayar karet milik petani yang akan dibelinya.
Pelaku juga merampas satu handphone milik Sujasmin. Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambi, kejadian itu berlangsung sangat singkat. Setelah berhasil menguras uang korbannya, ketiga pelaku langsung tancap gas. ( Tribunnews.com )