Foto : ghifarisme.multiply.com RICO FAHRIZAL | STC BANDA ACEH | Masyarakat Aceh harus cerdas dalam menentukan pilihan pada pemilu l...
Foto : ghifarisme.multiply.com |
BANDA ACEH | Masyarakat Aceh harus cerdas dalam menentukan pilihan pada pemilu
legislatif 2014 mendatang. Calon yang mereka pilih diharapkan benar-benar
mempunyai kapasitas dan mampu mengemban amanah pemilih.
Hai itu dikatakan oleh pengamat politik dan keamanan Aceh Aryos Nivada menanggapi Pemilu 2014 ini. Sebagaimana diketahui proses pendaftaran caleg sudah berakhir, setidaknya sekitar 1200 caleg baik tingkat provinsi sedangkan kabupaten/kota pasti lebih banyak akan bertarung memperebutkan suara rakyat.
“Masyarakat Aceh harus cerdas dan tegas terhadap caleg, mereka diusung dari berbagai kalangan baik politikus dan pengusaha. Penilaian terhadap kapasitas mutlak diperlukan, kontribusi terhadap masyarakat serta berakhlak wajib dilakukan. Agar suara yang diberikan kepada mereka tidak sia-sia. Pilihlah caleg yang mampu mengemban amanah rakyat,” kata Aryos kepada STC melalui siaran pers, Minggu (28/3/2013).
Menurut magister Politik dan Pemerintah Universitas Gadjah Mada (UGM) ini rakyat harus melakukan evaluasi terhadap para calon, terutama sekali mereka yang terpilih pada pemilu lalu dan kini kembali mencalonkan diri.
“Ini penting dilakukan karena banyak caleg yang maju untuk kedua kali setelah terpilih, tapi mereka tidak mampu memperjuangkan kepentingan dan kebutuhan konstituennya,” ujar dosen Universitas Teuku Umar, Meulaboh ini.
Terlebih, kata dia fenomena Pemilu 2014 ini banyak calon yang kurang memiliki modalitas dari jaringan, dukungan sosial masyarakat dan logistik finansialnya. Kata dia, umumnya mereka ikut serta lebih disebabkan faktor lapangan kerja. Bukan karena pengabdian serta memperjuangkan aspirasi kostituennya.
“Terbukti banyak dari mereka lemah dalam memahami fungsi dan peran DPR. Ditambah lagi kebanyakan dari mereka tidak memahami ensesi dari nilai-nilai menjadi pelayan rakyat, nanti setelah terpilih justru rakyat yang harus melayani,” tambahnya.
Kepada para caleg Aryos mengingatkan, agar mereka memberikan pendidikan politik yang benar kepada rakyat, serta konsisten terhadap janji-janji politiknya. Apabila caleg tidak melakukan hal tersebut, menurut dia masyarakat semakin tak percaya terhadap caleg.
“Kondisi masyarakat sudah apatis dengan anggota dewan, di mana umumnya lupa janji ketika sudah terpilih. Makanya diperlukan sebuah mekanisme agar masyarakat percaya, misalnya kontrak politik disahkan melalui notaris. Isinya akan mundur jika tidak berhasil menjalankan amanah konstituennya. Bisa juga masyarakat bersepakat memberikan hukuman sosial kepada caleg dari daerahnya yang tidak serius menjalankan janjinya,” ujarnya.
Sekali lagi mengingatkan masyarakat Aceh jangan mau rugi untuk lima tahun ke depan. Hak-hak pemilih ditentukan dan diperjuangkan selama lima tahun pilihlah caleg yang berkapasitas, jelas kontribusi kepada masyarakat, dan berakhlak.
“Jangan pedulikan uang Rp 50 ribu karena suara anda tak bisa dinilai dengan uang,” tutupnya. [***]