M. HENDRA VRAMENIA, SH | STC ACEH TAMIANG | Empat datok penghulu atau kepala desa (Kades) dipelosok Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang (At...
M. HENDRA VRAMENIA, SH | STC
ACEH TAMIANG | Empat datok penghulu atau kepala desa (Kades) dipelosok Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang (Atam) yang terdiri dari Kades Pematang Durian, Burhanuddin, Kades Sikumur, Buyung Selamat, Kades Sulum, Saparuddin dan Kades Suka Makmur, Hariyadi meminta Bupati Atam melalui dinas terkait untuk membuka akses darat dari Tanjung Glumpang menuju Baling Karang serta membangun jembatan terletak di bukit neraka.
ACEH TAMIANG | Empat datok penghulu atau kepala desa (Kades) dipelosok Kecamatan Sekrak, Aceh Tamiang (Atam) yang terdiri dari Kades Pematang Durian, Burhanuddin, Kades Sikumur, Buyung Selamat, Kades Sulum, Saparuddin dan Kades Suka Makmur, Hariyadi meminta Bupati Atam melalui dinas terkait untuk membuka akses darat dari Tanjung Glumpang menuju Baling Karang serta membangun jembatan terletak di bukit neraka.
Ke empat pejabat desa itu saat ditemui STC, Senin (1/4) di Karang Baru melalui juru bicaranya Kades Suka Makmur, Hariyadi mengatakan Lintasan jalan yang melintasi jalan Tanjung Glumpang—Sikumur—Pematang Durian—Juar—Sulum—Suka Makmur menuju Desa Baling Karang tidak layak lagi digunakan pejalan kaki.
“Karena
batunya besar, juga terdapat bukit yang sangat tinggi, oleh warga areal
tersebut dinamai ‘Bukit Neraka’ yang terletak diantara perbatasan Desa Sikumur
dengan Desa Pematang Durian. Di areal tersebut sebaiknya di bangun jembatan, dikarenakan
areal tersebut berupa alur”, kata Hariyadi.
,
Dia melanjutkan dengan mengatakan jalan lintasan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, lintasan tersebut masih berupa jalan tikus dan bentuk track-nya berbukit tinggi sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Lintasan itu jika dibuka berjarak total 24 kilometer dengan rincian jalan Tanjung Glumpang menuju Sikumur berjarak 4 kilometer, dari Desa Sikumur menuju Desa Pematang Durian berjarak 3 kilometer, dari Desa Pematang Durian menuju Desa Suka Makmur berjarak 4 kilometer dan dari Desa Suka Makmur menuju Desa Baling Karang berjarak 13 kilometer", paparnya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan jalan lintasan tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua, lintasan tersebut masih berupa jalan tikus dan bentuk track-nya berbukit tinggi sehingga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat.
"Lintasan itu jika dibuka berjarak total 24 kilometer dengan rincian jalan Tanjung Glumpang menuju Sikumur berjarak 4 kilometer, dari Desa Sikumur menuju Desa Pematang Durian berjarak 3 kilometer, dari Desa Pematang Durian menuju Desa Suka Makmur berjarak 4 kilometer dan dari Desa Suka Makmur menuju Desa Baling Karang berjarak 13 kilometer", paparnya.
Menurut Hariyadi lintasan tersebut harus dibuka dan bukitnya harus dibelah, serta areal yang dekat dengan Bukit Neraka tersebut harus di bangun jembatan, sehingga jalan tersebut bisa dilalui oleh kendaraan roda empat sehingga memudahkan masyarakat yang berada di empat desa tersebut, ketika ingin mengeluarkan hasil panennya.
Sementara itu Kades Pematang Durian Burhanuddin mengemukakan, jika akses jalan dari Baling Karang menuju Tanjung Glumpang dibuka dan diperbaiki maka dapat menghemat waktu 1,5 jam jika dibadingkan dengan jarak tempuh yang biasa dilalui masyarakat empat desa tersebut. Kemudian lintasan jalan dari Baling Karang kejembatan lubuk sidup harus mengunakan alat transportasi getek dari Desa Pematang Durian menuju Desa Rantau Bintang Kecamatan Bandar Pusaka.
"Selama ini masyarakat harus menggunakan alat transportasi air yaitu getek dari Pematang Durian menuju Desa Rantau Bintang Kecamatan Bandar Pusaka dengan menggunakan kendaraan roda empat untuk mengeluarkan hasil bumi berupa kelapa sawit dan karet", ungkap Burhanuddin. (***)
Foto : M. Hendra Vramenia, SH