Foto: tribunnews.com BANDA ACEH | STC - Berbagai isu yang menjadi potensi konflik terkuak dalam Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (F...
Foto: tribunnews.com
|
Salah satu potensi konflik yang dipaparkan sejumlah pimpinan daerah di Aceh adalah persoalan tapal batas wilayah Kabupaten/kota.
Walikota Subulussalam, Merah Sakti, mengungkapkan, batas wilayah kota yang dipimpinnya menjadi permasalahan berlarut dan belum diselesaikan hingga sekarang, seperti tapal batas dengan Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
“Ini satu masalah besar. Kami meminta Gubernur agar soal tapal batas antara Kota Subulussalam dan Pakpak Bharat diselesaikan. Ada potensi sumber daya alam di sana,” ujarnya. Hal senada diungkapkan Bupati Aceh Tenggara, Hasanuddin, yang menyatakan, kabupaten ini juga mengalami masalah tapal batas dengan Sumut dan belum tuntas sehingga perlu diperhatikan.
Wakil Bupati Aceh Timur, Syahrul Syamaun, juga mengatakan, persoalan tapal batas dengan Kabupaten Bener Meriah perlu segera diselesaikan. Dia meminta Gubernur Aceh, Zaini Abdullah, untuk melakukan penambalan tapal batas di daerah-daerah perbatasan agar persoalan di antara kedua daerah tidak berlanjut.
Bupati Aceh Tamiang, Hamdan Sati, juga mengeluhkan hal serupa. Dia mengatakan, masalah tapal batas dengan Kabupaten Langkat, Sumut, belum juga selesai. Akibatnya, perambahan hutan sering terjadi di Aceh Tamiang, ungkapnya.
Sementara, Bupati Gayo Lues, Ibnu Hasyim, justru mengaku tidak tahu lokasi tapal batas daerahnya. Dia mengaku belum tahu tapal batas daerahnya dengan Aceh Timur, Aceh Barat Daya (Abdya) dan Langkat, Sumut.
Dalam paparannya, Ibnu Hasyim meminta Gubernur Aceh untuk membangun jalan lintas ke Gayo Lues sehingga daerah yang dipimpinnya itu tidak terisolir lagi.
Kepala Biro Tata Pemerintahan Setdaprov Aceh, A Hamid Zein, saat menanggapi persoalan tapal batas itu mengatakan, permasalahan itu akan diupayakan penyelesaiannya dalam tahun ini.
Masalah perbatasan di Subulussalam dengan Pakpak Bharatm Sumut itu terkendala oleh topografi wilayah, yaitu adanya pegunungan yang terjal.
Demikian juga dengan soal perbatasan Aceh Tamiang dan Langkat yang terkendala terjalnya Gunung Kapai. Hamid Zein mengatakan, pada 2012, ada sepuluh titik wilayah di Aceh yang sudah diselesaikan masalah tapal batasnya. ( ANALISA )