Foto: Analisa ACEH TAMIANG | STC - Jean Pierre Delegate General of the Livelihoods Venture mewakili Livelihoods selaku pendonor bibit ...
 |
| Foto: Analisa |
Bersamaan dengan kegiatan itu, Yayasan Gajah Sumatera (Yagasu) dan Livelihoods juga membantu pengadaan bibit ikan bandeng sebanyak 7.500 ekor dan 100 kilogram bibit kepiting kepada masyarakat.
Saat di lapangan Jean Pierre mengaku bahwa jarak tanam yang dikerjakan masyarakat sudah sesuai prosedur, yakni, 1 x 3 meter. Namun, ada beberapa tambak yang masih terlihat agak kurang rapi.
Sementara, Direktur Eksekutif Yagasu Aceh Bambang Suprayogi menjelaskan bahwa kelompok penanam berkomitmen menjaga mangrove itu untuk 10 tahun ke depan sesuai MoU yang sudah dilakukan antara kelompok masyarakat dengan Yagasu Aceh.
“Penanaman yang dilakukan dengan masyarakat ini sangat penting bagi kehidupan di dunia. Karena, penanaman yang kita lakukan dapat mencegah terjadinya pemanasan global dan pencairan es di Kutub Utara,” jelas Bambang menirukan ucapannya kepada masyarakat ketika itu.
Jadi, masih Bambang, nanti dampaknya bukan hanya dirasakan sekitar area penanaman. “Namun, dapat dirasakan oleh seluruh mahluk hidup di permukaan bumi,” cetus Bambang yang turut didampingi Riza Aditya Manager Restorasi dan Rehabilitasi Mangrove, Rangga Bayu Basuki Asisten Manager Restorasi dan Rehabilitasi, Yasra Al- Fariza Asisten Comdev, Abdul Hamid Damanik Field Officer, Marsudi Cahya Field Officer.
Selanjutnya dalam kegiatan itu juga dilakukan pelepasan bibit kepiting dan ikan bandeng oleh Yagasu Aceh dan pihak donor dari Livelihoods diwakili Jean Pierre.
Untuk saat ini Yagasu Aceh membantu bibit ikan bandeng sebanyak 7.500 ekor dan 100 kilogram bibit kepiting. Pemberian bibit kepiting itu dilakukan secara bertahap.
“Untuk tahap pertama 50 kilogram dan tahap berikutnya akan diberikan setelah bibit yang dipesan sudah tercukupi,” jelas Bambang.
Kegiatan yang dilakukan Yagasu tersebut disambut baik oleh masyarakat khususnya kelompok-kelompok binaan Yagasu Aceh yang berada di Kecamatan Banda Mulia, Kabupaten Aceh Tamiang.
Mereka berharap dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan oleh Yagasu Aceh itu dapat meningkatkan perekonomian masyarakat khususnya nelayan tradisional.
Ketua Penanggungjawab Pengelola Tambak Alam Makyunan berharap, nantinya bantuan kepiting yang tadinya hanya 100 kilogram dapat ditambah lagi sekitar 50 kilogram atau 100 kilogram lagi.
Tujuannya, agar hasil panen masyarakat dapat lebih maksimal. Mengingat, luas tambak sekitar dua hektar itu bisa diisi kepiting mencapai 200 kilogram.
“Selain itu semoga bantuan lain, seperti berternak bebek, berternak kambing dan yang lain sebagainya juga bisa diberikan kepada masyarakat,” tegasnya. ( Analisa )
