HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Dishutbun Aceh Tamiang Sosialisasi Optimasi Lahan Karet

Foto: Ilustrasi- blogspot.com ACEH TAMIANG | STC - Dinas Kehutanan dan Pekerbunan (Dishutbun) Kabupaten Aceh Tamiang baru- baru ini mel...

Foto: Ilustrasi- blogspot.com
ACEH TAMIANG | STC - Dinas Kehutanan dan Pekerbunan (Dishutbun) Kabupaten Aceh Tamiang baru- baru ini melaksanakan sosialisasi pemahaman pemanfaatan prasarana dan sarana pertanian (PSP) optimasi lahan karet milik rakyat di secretariat Kelompok Tani Tunas Muda, Kampung Pante Cempa, Kecamatan Bandar Pusaka. 

Bertindak sebagai narasumber Kasie Produksi dan Perkebunan Untarkis SP serta staf Khairul Khadri dan Poniman.  Materi sosialisasi terdiri dari materi jenis bantuan, materi jarak tanam dan teknis penanaman. 

Untarkis mengatakan, tujuan pelaksanaan sosialisasi guna memberikan permahaman kepada seluruh anggota kelompok tani yang menerima manfaat dari program agar mampu melaksanakan sesuai petunjuk serta sasaran yang diharapkan pemerintah.

"Kegiatan optimasi lahan diarahkan untuk perluasan areal tanam dan peningkatan produksi melalui pemanfaatan lahan sementara yang tidak diusahakan dan peningkatan indek pertanaman pada lahan kawasan perkebunan karet,” jelas Untarkis. 

Dia menjelaskan, materi yang disampaikan seputar kegiatan ini berasal dari Ditjen Prasarana dan Sarana dalam bentuk kegiatan optimasi lahan karet yang sumber anggarannya dari APBN, seperti dalam bentuk dana untuk pembelian bibit karet dengan jumlah anggaran Rp 2 juta/hektare untuk jarak tanam 5X4 meter atau optimalnya 500 batang dalam satu hektare. 

Kemudian dalam hal ini tidak dibolehkan menanam dalam kawasan hutan, dan diharapkan seluruh anggota Kelompok Tani Tunas Muda melaksanakan program ini dengan baik sesuai petunjuk sehingga nantinya dapat berhasil. 

Sebelumnya Ketua Kelompok Tani Tunas Muda, Sofyan Pranata menyambut positif kegiatan sosialisasi yang memberi pemahaman kepada sekuruh anggota mengenai jenis kegiatan, sumber dana, jumlah anggaran, jarak tanam dan teknis kegiatan. 

"Dengan demikian tidak ada lagi kecurigaan anggota kelompok tani  terhadap pengurus atau dinas terkait,  dikarenakan semua item kegiatan sudah disosialisasikan dengan sangat jelas, termasuk jumlah  anggaran yang diterima kelompok tani dalam satu kegiatan," kata Sofyan. ( Medanbisnis )