M. HENDRA VRAMENIA | STC ACEH TAMIANG | Jembatan Alur Berkeluah yang terletak di desa Pematang Durian Kecamatan Sekerak yang menghubun...
M.
HENDRA VRAMENIA | STC
ACEH TAMIANG | Jembatan Alur Berkeluah yang terletak di desa Pematang Durian Kecamatan Sekerak yang menghubungkan empat desa yakni Desa Juar, Desa Sulum, Desa Suka Makmur dan Desa Baling Karang kondisinya sangat memprihatikan.
Amatan wartawan, penyangga jembatan alur Berkeluah sudah ada yang patah, begitu juga dengan lantai jembatan yang hanya terbuat dari kayu sembarang dan ada yang sudah tercerabut dari badan lantainya,serta jembatan juga tampak mulai goyang.
Kodisi ini, menurut pernyataan supir yang lewat di jembatan itu, rentan mengundang bahaya. "Yang jelas kalau melewati jembatan ini butuh dan harus ekstra hati-hati, Karena kalau ban kita meleset sedikit dan patah papan lantai jembatan akibatnya bisa fatal, apalagi saat melintas di malam hari, ujar Abdul Latief yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Suka Makmur.
Lebih Lanjut Abdul Latief mengatakan, meski jembatan tersebut berbahaya untuk dilewati, namun warga masih mengunakannya karena merupakan satu-satunya lintas transportasi darat yang menghubungkan Desa Pematang Durian dengan empat desa lainnya."Meski warga cemas bila melewati jembatan tersebut takut roboh, tetapi tetap saja dilintasi", ungkapnya.
Untuk itu warga berharap kepedulian pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui dinas terkait untuk segera memperbaiki jembatan tersebut agar tidak lagi membahayakan warga yang melintasnya.
"Jembatan Alur berkeluah di bangun pada tahun 2007 melalui swadaya masyarakat dan merupakah satu-satu nya transportasi darat yang mehubungkan desa Pematang durian dengan Desa Juar, Desa Sulum, Desa Suka Makmur dan Desa Baling Karang dan sampai saat ini seolah-olah Pemkab Aceh Tamiang tutup mata terhadap penderitaan yang di hadapi masyarakat ", ujar Abdul Latief. (***)
ACEH TAMIANG | Jembatan Alur Berkeluah yang terletak di desa Pematang Durian Kecamatan Sekerak yang menghubungkan empat desa yakni Desa Juar, Desa Sulum, Desa Suka Makmur dan Desa Baling Karang kondisinya sangat memprihatikan.
Amatan wartawan, penyangga jembatan alur Berkeluah sudah ada yang patah, begitu juga dengan lantai jembatan yang hanya terbuat dari kayu sembarang dan ada yang sudah tercerabut dari badan lantainya,serta jembatan juga tampak mulai goyang.
Kodisi ini, menurut pernyataan supir yang lewat di jembatan itu, rentan mengundang bahaya. "Yang jelas kalau melewati jembatan ini butuh dan harus ekstra hati-hati, Karena kalau ban kita meleset sedikit dan patah papan lantai jembatan akibatnya bisa fatal, apalagi saat melintas di malam hari, ujar Abdul Latief yang juga menjabat sebagai Sekretaris Desa (Sekdes) Suka Makmur.
Lebih Lanjut Abdul Latief mengatakan, meski jembatan tersebut berbahaya untuk dilewati, namun warga masih mengunakannya karena merupakan satu-satunya lintas transportasi darat yang menghubungkan Desa Pematang Durian dengan empat desa lainnya."Meski warga cemas bila melewati jembatan tersebut takut roboh, tetapi tetap saja dilintasi", ungkapnya.
Untuk itu warga berharap kepedulian pemerintah Kabupaten Aceh Tamiang melalui dinas terkait untuk segera memperbaiki jembatan tersebut agar tidak lagi membahayakan warga yang melintasnya.
"Jembatan Alur berkeluah di bangun pada tahun 2007 melalui swadaya masyarakat dan merupakah satu-satu nya transportasi darat yang mehubungkan desa Pematang durian dengan Desa Juar, Desa Sulum, Desa Suka Makmur dan Desa Baling Karang dan sampai saat ini seolah-olah Pemkab Aceh Tamiang tutup mata terhadap penderitaan yang di hadapi masyarakat ", ujar Abdul Latief. (***)
Foto : M. Hendra Vramenia