HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Drama Penyeludupan Bawang Berakhir di Pelabuhan Kuala Langsa

Foto: Syawaludin/STC SYAWALUDDIN |STC KOTA LANGSA | Kenaikan harga bawang putih dan bawang merah pada level Rp.80 perkilo di Prov...

Foto: Syawaludin/STC
SYAWALUDDIN |STC

KOTA LANGSA | Kenaikan harga bawang putih dan bawang merah pada level Rp.80 perkilo di Provinsi Pemerintah Aceh, membuka peluang penyeludupan bawang luar negeri masuk ke Aceh, terutama bawang yang berasal dari negeri jiran Malaysia.

Pihak Bea dan Cukai Pelabuhan Kuala Langsa, sudah lima hari lalu mengendus bakal ada bawang putih seludupan masuk ke wilayah perairan Aceh Tamiang (Atam), tepat di Kecamatan Seruway, wilayah pesisir Atam. Wilayah ini merupakan Primadona dan surganya bagi pemasok barang-barang haram ke Aceh daratan.

STC melansir, sekitar pukul 8.00 wib pagi tadi sepasukan Polisi Air dan Bea Cukai Kuala Langsa, beringsut menelusuri perairan pesisir Seruway. Tim gabungan itu menangkap sebuah kapal motor berbendera Indonesia yang ditengarai membawa bawang haram illegal masuk ke wilayah Aceh.

Kapal motor (KM) berbobot mati 150 ton bermerek Antasena penuh dengan muatan 80 ton bawang seludupan asal negeri jiran; takluk tak berkutik ditangan Bea dan Cukai Kuala Langsa, ditangkap; saat kapal itu sedang melakukan bongkar muat bawang illegal di dermaga sandar Seruway.

Lalu KM Antasena trersebut digiring ke Pelabuhan Kuala Langsa, dengan pengawalan ketat. Selain itu petugas gabungan Bea dan Cukai Kuala Langsa tidak menemukan barang illegal lain, selain bawang merah dan bawang putih.

Saat ini tim gabungan menyita KM Antasena dan 7 orang anak buah kapal (ABK) sebagai barang bukti. Ketujuh orang ABK itu akan dimintai keterangannya oleh pihak Bea dan Cukai Kuala Langsa , guna pengembangan kasus penyeludupan untuk membuka tabir dan mata rantai penyeludupan bawang di Aceh.

Ke 7 ABK itu adalah warga Tanjung Balai Sumatera Utara, saat ini mereka mendekam sebagai pesakitan di rumah tahanan sementara Bea dan Cukai Kuala Langsa, untuk di interograsi guna pengembangan lebih lanjut.

Begitupun, pejabat Bea dan Cukai Kuala Langsa saat di mintai keterangan wartawan, belum bisa memberikan keterangan pers, sebab masih dalam tahap pengembangan kasus ini. Mereka menolak untuk memberikan komentar. 

Penelusuran STC; bawang merah seludupan itu, ditengarai milik warga Atam, yang kerap melakukan praktik-praktik illegal di wilayah perairan Atam. Hingga berita ini diturunkan belum didapat konfirmasi siapa sebenarnya pemilik bawang merah illegal asal negeri jiran tersebut. (***)