RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang Nasib naas, Chairul Rijal (41) bersama Ibunya, Siti Asmah (61) dan keponakannya Dafa Luthfi Aditya (5)...
RICO FAHRIZAL | Suara Tamiang
Nasib naas, Chairul Rijal (41) bersama Ibunya, Siti Asmah (61) dan keponakannya Dafa Luthfi Aditya (5) yang mengendarai Avanza bernopol B 1739 SOR, dihujani timah panas yang dimuntahkan dari senjata api Tim Reserse Narkoba Polres Aceh Tamiang pada pukul 03.00 Wib dini hari, Jum’at (8/3) lalu .
Nasib naas, Chairul Rijal (41) bersama Ibunya, Siti Asmah (61) dan keponakannya Dafa Luthfi Aditya (5) yang mengendarai Avanza bernopol B 1739 SOR, dihujani timah panas yang dimuntahkan dari senjata api Tim Reserse Narkoba Polres Aceh Tamiang pada pukul 03.00 Wib dini hari, Jum’at (8/3) lalu .
Penembakan
yang tidak sesuai Protap (prosedur tetap) kepolisian itu terjadi didusun Alur
Mentawak Desa Seumadam Kecamatan Kejuruan Muda sehingga warga terkejut
dikeheningan malam oleh rentetan suara senjata api hanya untuk menghadang
sebuah mobil.
Akibat
mendengar rentetan suara senjata api itu, walaupun dalam situasi mencekam warga
pun mencoba mencari tahu, apa peristiwa yang terjadi. Menurut beberapa warga yang sudah sampai ke TKP, terjadinya
penghadangan mobil Avanza berwarna silver oleh Tim Reserse Narkoba karena
mencurigai mobil tersebut membawa ganja (Narkotika).
Namun
anehnya, penghadangan mobil yang dikendarai korban, diareal perbukitan ladang karet yang tidak ada
pemukiman warga, sehingga wajar kalau korban menabrak mobil Nissan Juke Merah
milik Tim Reserse yang menghadang jalan seperti hendak merampok korban.
Akibatnya, anggota Tim Reserse melepaskan tembakan ke udara dan menghancurkan
kaca mobil Avanza yang dikendarai korban.
Informasi
yang berhasil dihimpun suara-tamiang.com dari warga setempat, saat
diperiksa oleh Tim Reserse didalam mobil tersebut hanya ada
barang-barang pakaian, buah pisang dan sauh sehingga barang-barang tersebut
berserakan di TKP. Dari pemeriksaan awal
yang dilakukan petugas, tidak menemukan adanya ganja walau telah mengeledah
seluruh barang bawaan dan merobek-robek jok mobil dengan menggunakan sangkur.
Tapi
entah bagaimana, menurut warga, petugas menunjukkan setengah linting ganja
kepada salah seorang warga di TKP. Sementara kondisi korban supir Avanza
tersebut babak belur dihajar petugas dengan tangan diborgol dari belakang. “Mungkin
salah informasi, karena tidak mendapatkan BB, maka diselipkan lah lintingan
ganja itu”, ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya.
Masih
kata sumber, prosedur penghadangan yang dilakukan Tim Reserse Narkoba ini
bagaikan menangkap teroris sementara yang ditemukan setengah linting ganja. “Diyakini
ini rekayasa Tim Reserse Narkoba karena telah salah sasaran”, katanya penuh
heran terhadap aksi arogan polisi tersebut.
Sementara
itu menurut keterangan Siti Asmah ibu korban yang ikut menumpang, mereka
rencananya hendak pulang ke Jambi usai menghadiri pesta famili di Rimba Sawang.
“Guna menghindari macet dijalan kota Medan maka mereka
bergerak pada waktu dini hari dari Rimba Sawang. Karena mendengar jembatan
Glondeng Seumadam tidak dapat dilalui, akibat jeblos dan tersangkutnya truk
membawa batu dolomit maka kami melewati jalan pintas ke Alur Mentawak”, ujarnya
gemetar akibat peristiwa penghadangan yang ganas dan tidak sesuai protap yang dilakukan
petugas polisi.
Siti
Asmah menambahkan, mereka tidak membawa barang terlarang (Ganja). “Chairul Rijal anak saya yang menyopir mobil, tidak
ada merokok dari tadi. Maka aneh, kok tiba-tiba ada setengah linting ganja
ditemukan petugas”, terang Siti Asmah.
Sementara
Kasat Res Narkoba Polres Atam AKP Niti Prayitno membenarkan peristiwa ini, saat
ini korban sedang ditahan di Mapolres Aceh Tamiang dalam pemeriksaan tes urine
ke Labfor Polda Sumut.
Terkait
prosedur penghadangan oleh Timnya, Niti Prayitno mengelak, sambil berujar
“Tolong tanya saja sama Kapolres karena saat ini saya belum melaporkan ke
Kapolres karena Kapolres tidak berada di tempat”. Kapolres Aceh Tamiang, AKBP
Dicky Sondani melalui pesan singkatnya (SMS) kepada sejumlah wartawan
mengatakan penghadangan yang dilakukan petugas polisi telah sesuai prosedur. (***)