HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Bidan Ditikam, 40 Mayam Emas Raib

Bidan Ditikam, 40 Mayam Emas Raib suara-tamiang.com | Seorang bidan di RSUD Langsa, Suryani (38), warga Gampong Meurandeh Dayah, Ke...

Bidan Ditikam, 40 Mayam Emas Raib
suara-tamiang.com | Seorang bidan di RSUD Langsa, Suryani (38), warga Gampong Meurandeh Dayah, Kecamatan Langsa Lama, kritis setelah ditikam enam liang di kepala oleh dua perampok yang diduga abang dan adik iparnya. Pelaku juga berhasil menguras sekitar 40 mayam emas milik korban. Insiden berdarah ini terjadi Minggu (24/3) pukul 20.15 WIB, saat Suryani sedang seorang diri di rumahnya.

Tak lama setelah melakukan penyelidikan, polisi berhasil mengantongi nama dua pelaku utama perampokan itu, masing-masing berinisial SR (24) dan RZ (25) yang kini sedang diuber. Sedangkan istri tersangka SR, Dewi Yuliana (26), warga Gampong Teungoh, Kecamatan Langsa Kota yang diduga kuat merencanakan perampokan itu, Senin (25/3) diringkus personel Polres Langsa.

Kapolres Langsa, AKBP Hariadi SH SIK, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Firdaus, kepada Serambi kemarin mengatakan, Dewi Yuliana, istri SR, saat disergap Senin (25/3) pukul 08.00 WIB di pekarangan rumahnya, Gampong Teungoh, sedang bersiap-siap kabur, hendak menyusul suami dan adik iparnya yang sedang menghindar dari kejaran Tim Resmob Polres Langsa.

Menurut Kasat Reskrim, terbongkarnya pelaku perampokan bidan negeri pada RSUD Langsa itu berawal dari informasi tetangga korban yang menyebutkan bahwa orang terakhir bertemu korban pada malam nahas itu adalah Dewi Yuliana.  “Setelah dimintai keterangan, Dewi Yuliana akhirnya mengakui bahwa yang merampok korban adalah suami dan adik kandungnya. Sehabis beraksi kedua pelaku langsung melarikan diri,” ujar M Firdaus.

Dalam perampokan itu, kata AKP M Firdaus, Dewi terlibat sebagai pemberi informasi atau pemantau keberadaan korban. Sebelum kedua pelaku bergerak, malam itu Dewi datang bertandang ke rumah korban.

Setelah memastikan korban sedang sendirian, Dewi pun pamit dari rumah itu. Beberapa menit kemudian, dua tersangka utama, SR dan RZ pun datang, langsung menuju kamar Suryani.

Di kamar tidur itulah kedua tersangka yang kini buron mengeksekusi korban dengan sebilah pisau dapur, sehingga kepalanya luka-luka dan dalam keadaan kritis dilarikan ke RSUD Langsa. 

Pelaku mengira saat itu korban sudah tewas, sehingga setelah menguras emasnya, mereka langsung meninggalkan rumah korban. Tak lama berselang, para tetangga korban mengetahui kejadian itu setelah salah seorang anaknya yang pulang mengaji, melihat ibunya tergeletak bersimbah darah di lantai kamarnya. Di antara warga ada yang langsung menghubungi polisi, 

Dewi yang kemudian diinterogasi polisi mengaku, setelah suami dan adiknya merampok Suryani, malam itu juga mereka langsung pulang ke rumah. “Setelah membungkus baju, keduanya langsung pergi dengan Sepeda Motor Vario meninggalkan rumah,” ujarnya.

Menurut Kasat Reskrim, selama ini tersangka SR bekerja sebagai penjual sate dibantu istrinya, sedangkan tersangka RZ tak memiliki pekerjaan tetap. Dua pelaku kini dalam pelarian ke arah Sumatera Utara dan sejumlah anggota Resmob sedang mengejarnya. 

Akibat perbuatannya, para tersangka dibidik dengan Pasal 365 ayat (2) juncto 55 KUHPidana dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara.

“Selain mengamankan tersangka Dewi Yuliana, kita juga sudah menyita barang bukti berupa pisau dapur yang digunakan pelaku menikam korban. Namun, berapa jumlah kerugian korban, saat ini belum dapat kita pastikan, karena korban belum bisa dimintai keterangan. Dia masih dalam keadaan kritis di RSUD Langsa,” ujarnya. 

Paramedis menyebutkan, di bagian kepala belakang korban terdapat lima tikaman dan di bagian depan satu tusukan. Akibat luka tersebut kepala korban terpaksa dijahit puluhan jahitan.

Setelah luka di kepalanya dioperasi dokter malam itu juga, korban pun siuman. Namun, demi alasan medis, ia dilarang banyak bicara.

 Suami korban, Iskandar, PNS pada Dinas PU Kota Langsa, saat ditemui Serambi di RSUD Langsa kemarin mengatakan, istrinya sedang seorang diri di rumah saat kejadian itu. Ketiga anaknya yang masih SD sedang mengaji di Gampong Marandeh Dayah. Sedangkan Iskandar saat itu sedang mengantarkan anak bungsunya ke SMA Patra Nusa di Kecamatan Rantau, Aceh Tamiang.

“Sebelum kejadian atau sekitar pukul 20.00 WIB malam, istri saya sempat menghubungi saya lewat sms, minta agar dikirimkan nomor handphone teman anak saya. Beberapa menit kemudian, saya telepon istri saya, tapi berkali-kali saya telepon, tak ada jawaban,” katanya.

Tak lama kemudian masuk sms dari sanak saudara, mengabarkan istrinya dibawa ke rumah sakit, karena ditikam dan dijarah perampok yang masuk rumahnya. Pelaku melarikan gelang 20 mayam serta gelang dan cincin juga 20 mayam. “Pelaku sangat keji. Saya minta polisi tangkap mereka dan hukum seberat-beratnya,” ujar Iskandar. | Sumber : Serambinews