Laundry Qu di Jalan S Parman Kota Kualasimpang suara-tamiang.com | Jasa laundry yang kian menjamur, mulai banyak diminati masyarakat ...
Laundry Qu di Jalan S Parman Kota Kualasimpang |
suara-tamiang.com | Jasa laundry yang kian menjamur, mulai
banyak diminati masyarakat terutama ibu rumah tangga yang kerjanya agak
diringankan dengan keberadaan jasa cuci tersebut.
Dampaknya bagi pengusaha, mereka mendapatkan pendapatan yang lumayan karena jasanya banyak digunakan masyarakat.
Seperti halnya Laundry Qu di Jalan S Parman Kualasimpang. Usaha yang berada di depan kantor Diskoperindag itu tampak laris, umumnya pemberi order adalah ibu rumah tangga atau warga yang belum berumah tangga.
Pemilik Laundry Qu, Noni melalui pengelola Ciska, Kamis (14/2) mengatakan, sedikitnya 20 pelanggan datang setiap hari untuk mencucikan pakaian atau perlengkapan rumah tangga lain seperti bed cover, karpet dan sebagainya.
Ciska menjelaskan, harga yang mereka tawarkan ke konsumen beragam tergantung jenis dan jumlah atau beratnya. "Kami membedakan jenis bahan seperti gorden, bed cover, boneka, karpet dan setelan pakaian safari," katanya.
Sementara Sri, seorang guru PNS yang saat itu mengantarkan pakaian untuk dicuci mengatakan, waktu yang tidak cukup untuk mengerjakan sendiri menyebabkan dia lebih memilih laundry.
Hal senada dikatakan Ita, warga Kualasimpang. Pengusaha counter HP ini mengatakan tak punya waktu untuk mencuci sendiri lalu menyetrikanya. "Di-laundry saja, lebih efektif," katanya. | Sumber : MedanBisnis
Seperti halnya Laundry Qu di Jalan S Parman Kualasimpang. Usaha yang berada di depan kantor Diskoperindag itu tampak laris, umumnya pemberi order adalah ibu rumah tangga atau warga yang belum berumah tangga.
Pemilik Laundry Qu, Noni melalui pengelola Ciska, Kamis (14/2) mengatakan, sedikitnya 20 pelanggan datang setiap hari untuk mencucikan pakaian atau perlengkapan rumah tangga lain seperti bed cover, karpet dan sebagainya.
Ciska menjelaskan, harga yang mereka tawarkan ke konsumen beragam tergantung jenis dan jumlah atau beratnya. "Kami membedakan jenis bahan seperti gorden, bed cover, boneka, karpet dan setelan pakaian safari," katanya.
Sementara Sri, seorang guru PNS yang saat itu mengantarkan pakaian untuk dicuci mengatakan, waktu yang tidak cukup untuk mengerjakan sendiri menyebabkan dia lebih memilih laundry.
Hal senada dikatakan Ita, warga Kualasimpang. Pengusaha counter HP ini mengatakan tak punya waktu untuk mencuci sendiri lalu menyetrikanya. "Di-laundry saja, lebih efektif," katanya. | Sumber : MedanBisnis