Foto Illustrasi Google Berita Sore | Tarmizi Puteh Akibat laporkan Ketuanya ke Polres Atam, terkait dugaan penggelapan Mob...
![]() |
Foto Illustrasi Google |
Berita Sore | Tarmizi Puteh
Akibat laporkan Ketuanya ke Polres Atam, terkait dugaan penggelapan Mobil hadiah dari BRI
baru-baru ini, hampir semua anggota yang masuk dalam daftar Kelompok Tani
Tunas Muda, dibentuk beberapa 5 tahun lalu, di duga telah di bubarkan atau dicoret,
dari keanggotaan Poktan Tunas
Muda Desa Sulum Kecamatan Sekrak Kabupaten Aceh Tamiang.
Hal itu di ungkapkan
beberapa anggota Poktan Tunas Muda, pada Berita Jum’at (11/01), selesai
mengahadiri pertemuan yang di gelar di kantor Camat Sekrak, Aceh Tamiang.
Keterangan beberapa anggota Poktan kepada Berita,
kehadiran mereka di kantor Camat Sekrak sebelumnya,
atas undangan Camat melalui surat
undangan tertanggal 9 Januari 2013 No.005/43/2013 Acara : “Upaya Penyelesaian masalah Kelompok
Tani Tunas Muda, Diharapkan Kepada Ketua Kelompok Tani Tunas Muda untuk membawa
seluruh anggotanya.
Poktan Tunas Muda, selesai acara dengan di dampingi Jamal
Arif dan Alimat tokoh Masyarakat Sulum, pada Berita Jum’at (11/01), mengatakan
dipertemuan itu hadir, Drs. Syamsul Bahri, Camat Sekrak, Kapolsek Karang Baru,
Babinsa Koramil, Unterkis dari
Dishutbun, Ketua Poktan Sofian, Datuk Safaruddin, dan beberapa anggota Poktan
yang kebetulan juga perangkat desa diantaranya, Salamun (Sekdes), Zainal Abidin
(MDSK), M.Yamin (Kaur Mukim), M. Nasir (Kaur Pemerintahan) dan M. Amin (Kaur Umum), dan Suwoto (Kadus Tani).
Menurut M. Yamin (Kaur
Mukim) mantan Datuk Desa Sulum periode yang lalu, pada Berita, bahwa pengakuan
Ketua Poktan itu, selalu berubah-ubah sejak di desa, rapat bersama Rabu (02/01) di desa.
Menurut Ketua
di forum rapat, bahwa mereka juga berhak atas hadiah mobil tersebut, dan ketua
mengakui kesilapan atas perbuatan dan kebijakan yang diambil. Ironisnya sekarang, dia tidak ingat siapa saja anggotanya, padahal menurut Poktan, kegiatan
kebun dari mulai terima bibit, sampai ke penanaman mereka yang kerjakan.
“Sekarang jangankan dapat hadiah, kami malah tidak diakui lagi, alias di coret dari daftar
Poktan, karena dalam pertemuan tersebut
Datuk Safaruddin dan Ketua Sofian sudah mempersiapkan daftar nama-nama Kelompok
Tani baru, dan yang lama tidak di akui
lagi keberadaannya, ujar”, M.Yamin.
Ada dugaan sang Ketua bersama Datuk
Safarudin berniat, mencoret mereka dari daftar Poktan, agar tidak bisa, menuntut hak dari hadiah yang di dapat
dan diduga telah dijual Ketuanya.
Dalam pertemuan
Poktan bersama Muspika di kantor camat, di bahas lagi soal pengeluaran uang oleh Ketua, hasil jual Mobil
hadiah Daihatsu Xenia, seharga Rp. 80 Juta,
Ketua telah membayar Pajak Rp. 28
Juta, Hak Agen yang sebelumnya di akui Rp. 3 Juta, di pertemuan jadi Rp. 5
Juta, Unterkis Rp. 10 juta, Kepala Dinas Dishutbun Rp. 15 juta, Untuk Datuk
desa sulum, Safaruddin (red-sebelumnya tidak ada), dikeluarkan Rp. 7,5 Juta, Ketua (sendiri) Rp. 7,5 juta, anggaran buat Kebun Desa
melalui Datuk Safaruddin Rp. 5 juta ( red-sebelum Rp. 4 Juta, melalui anggota).
Total pengeluaran uang yang telah di keluarkan Ketua, dalam penjelasan di depan forum di Kantor
Camat, adalah Rp. 73 Juta yang dikurangi dari Rp. 80 Juta, sisa uang seluruhnya
Rp. 7 Juta. Camat Sekrak Syamsul Bahri, BA Senin (14/01), tidak berhasil
dihubungi Berita, saat akan di konfirmasi terkait pertemuan tersebut. (***)