HIDE

GRID

GRID_STYLE

Post Snippets

FALSE

Hover Effects

TRUE
{fbt_classic_header}

Breaking News:

latest

Di Thailand, Obama Tegaskan Dukungan ke Israel

suara-tamiang: BANGKOK - Lewat kunjungan kenegaraannya ke Thailand, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali menyuarakan dukun...

suara-tamiang: BANGKOK - Lewat kunjungan kenegaraannya ke Thailand, Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama kembali menyuarakan dukungan ke Israel dalam krisis Gaza. Namun Obama mulai khawatir akan eskalasi krisis tersebut yang menimbulkan banyak korban jiwa.

"Israel memiliki hak untuk aman dari serangan misil yang masuk ke wilayahnya. Bila hal ini bisa dicapai tanpa serangan ke Gaza, ini cukup baik. Bahkan hal ini tidak hanya menjadi yang terbaik bagi warga Gaza, melainkan juga bagi warga Israel, karena pasukan Israel di Gaza mengemban tugas yang berat," ujar Obama di Thailand, seperti dikutip Associated Press, Senin (19/11/2012).

Sebelumnya, Obama sudah menelpon Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Presiden Mesir Mohamed Mursi untuk membahas konflik Israel dan Palestina yang kian mengalami eskalasi. Obama juga mengutarakan pembelaannya kepada Israel yang membombardir Jalur Gaza dan menewaskan banyak warga sipil di Gaza.

Selain kedua pemimpin itu, Obama turut menghubungi Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan. Obama dan Erdogan sepakat bahwa, kekerasan yang terus terjadi bisa merusak proses perdamaian di Timur Tengah.

Pada Jumat pekan lalu, Gedung Putih juga menyuarakan kecamannya atas serangan roket yang diluncurkan Hamas dari Gaza ke wilayah Israel. Gedugn Putih mengatakan, Hamas sama sekali tidak membantu perjuangan warga Palestina karena mereka tidak mau menghentikan serangan ke Israel. 

Sejauh ini, Hamas menolak mekanisme gencatan senjata karena wilayah Jalur Gaza masih diblokir oleh Israel. Blokade itu terbukti menyengsarakan warga Palestina karena akses-akses perdagangan dan lainnya terputus. Negeri Yahudi juga melakukan blokade laut Gaza dengan alasan untuk menghindari penyelundupan senjata. Namun hal itu justru menyulitkan proses distribusi bantuan kemanusiaan bagi warga Palestina. (okezone/19/11/12)