suara-tamiang.com: Hujan yang mengguyur Kabupaten Aceh Tamiang selama sepekan merendam 367 rumah penduduk di Kecamatan Tenggulun. Bahka...

Hujan yang mengguyur Kabupaten Aceh Tamiang selama sepekan merendam 367 rumah penduduk di Kecamatan Tenggulun. Bahkan, melumpuhkan akses jalan ke Kecamatan Tenggulun. Warga korban banjir yang mengungsi di rumah penduduk sekitar yang tidak terkena banjir atau yang mengungsi di posko pengungsian terancam tidak bisa mendapatkan bantuan sembako dari Pemkab Tamiang.
Pasalnya, hubungan transportasi Kampung Tenggulun terputus secara total, sehingga warga disana tidak dapat berpergian keluar Kampung. Dikhawatirkan, jika banjir tidak segera surut dan badan jalan masih juga tergenang banjir, stok bahan pangan serta kebutuhan pokok keluarga disana bisa terancam habis.
Plh Camat Tenggulun, H. Ajidan SE, ketika ditemui suara-tamiang.com Kamis (11/10) kemarin mengatakan akses menuju ke Kecamatan Tenggulun harus melalui proses menumpang rakit yang disediakan warga setempat. Sedangkan bagi pengguna jasa rakit tersebut dikenakan penyedia rakit berupa biaya sebesar Rp 15 ribu perorang sekali menyebrang.
“Kalau mau ke Simpang Kiri harus naik rakit disepanjang jalan yang terendam air, yakni dikawasan simpang Desa Rimba Sawang dengan membayar ongkos 15 ribu Rupiah,” sebutnya.
Bahkan, setelah dari Simpang Kiri menuju Desa Tenggulun banyak dijumpai genangan air yang masih dalam menggenangi badan jalan. Sehingga masyarakat Desa Tenggulun keadaannya masih terperangkap air.
Ajidan menyebutkan, sebanyak 367 rumah penduduk di Kecamatan Tenggulun terendam banjir. Meskipun warga tidak mengungsi diposko pengungsian yang dibuat secara khusus, namun kata Ajidan, sebagian besar dari mereka (korban banjir) mengungsi dirumah rumah penduduk yang tidak terkena banjir.
ditempat terpisah, pernyataan Plh Camat Tenggulun dibenarkan Sekdes Kampung Tenggulun, Abidin yang menerangkan, dirinya berangkat dari Kampung Tenggulun ke Kota Kualasimpang harus melalui jalan kawasan perkebunan kelapa sawit milik PT Sisirau. Jalan tersebut ungkap Abidin menembus daerah Halaban Kecamatan Besitang, Langkat Sumatera Utara.
“Belum, belum bisa lewat jalan Simpang Kiri, saya tadi kemari melalui jalan PT Sisirau yang tembus halaban. Sebab di Tenggulun masih banjir,” sebutnya.
Warga Kampung Tenggulun berharap, Pemkab Aceh Tamiang agar memberikan bantuan sembako terhadap korban bencana alam banjir yang mengungsi dirumah rumah penduduk sekitar.
Kabag Kesra Setdakab Aceh Tamiang, Patria Kelana, M.Kes yang dihubungi via seluler, menganjurkan agar Pemerintahan Kampung setempat melakukan pendataan terhadap para pengungsi dimaksud, yang selanjutnya dibuat laporan ke Pemkab Tamiang.
“Sebaiknya warga yang mengungsi dirumah rumah penduduk tersebut didata, lalu akan kita usulkan kepada Pj Bupati. Sebab kalau mengungsi secara berkepanjangan, sudah jelas para penduduk itu tidak dapat melakukan usaha apapun,” kata Patria. | Rico F, Foto Illustrasi Google