suara-tamiang.com : Direktur Program Riset Yayasan Prasasti Perdamaian,Taufiq Andri, memastikan saat ini masih ada kelompok-kelompok keci...
suara-tamiang.com:
Direktur Program Riset Yayasan Prasasti Perdamaian,Taufiq Andri, memastikan
saat ini masih ada kelompok-kelompok kecil bersenjata yang rajin melakukan
pelatihan militer.
Meski skala serangan tidak akan besar, kata Taufiq, sesuai
diskusi terbatas bertema National Security Conversation di Jakarta, Kamis 11
Oktober 2012. Yayasan Prasasti Perdamaian adalah sebuah lembaga yang banyak
melakukan program deradikalisasi dan riset atas gerakan terorisme di Indonesia.
Menurut Taufiq, penyebaran ide jihad ala teroris tak lagi
hanya melalui pengajian. Para aktivis jihad
juga menyebarkan ide jihad lewat internet. Pada tahap awal, informasi soal
jihad ala teroris di internet bisa menjadi pintu masuk untuk menarik seseorang
tertarik pada ide-ide jihadi yang dikembangkan oleh tokoh tertentu Ini yang
harus diwaspadai pula,” katanya.
Apalagi, kata dia, jumlah situs jihad ala teroris di Indonesia
mencapai sekitar 500 situs. Dari jumlah itu, 20-30 situs dikelola oleh
kelompok, sedangkan selebihnya dikelola secara individual. Meski jumlahnya
ribuan, isi situs tersebut sebenarnya tidak banyak ragamnya. Masih soal jihad,
ada pula cara membuat bom. Mereka melakukan duplikasi atau copy paste dari
situs-situs yang dikelola kelompok. Tinggal comot lalu pasang ke situs yang
mereka bikin,” ujarnya.
Menurut dia, situs-situs jihad yang dikelola secara
individual banyak menggunakan blog yang menyediakan hosting gratis seperti
blogspot.com ataupun WordPress.com. Menurut dia, jumlah situs ini
mengkhawatirkan karena bisa menyebarkan ide jihad dengan cepat dan luas serta
menciptakan jaringan-jaringan baru yang dipertemukan lewat dunia maya. Jika
mereka cocok dengan ide jihad seorang tokoh tertentu, bisa saja kemudian
tertarik mendalami dan memiliki semangat untuk meledakkan bom,” ungkapnya
kepada Tempo.co.
Dalam beberapa kasus terakhir, kata dia, teror dilakukan
oleh kelompok kecil dan bahkan individual. Menurut dia, kini terjadi
transformasi jihad ala teroris dari model berkelompok atau terorganisasi
menjadi lebih individual. Kalau sudah individual mereka bisa berlatih di mana
saja,” katanya. | Sumber : Tribunews.com, Foto: Ilustrasi