suara-tamiang.com : Camilla Leyland namanya, Perempuan kelahiran Southampton, Inggris ini telah masuk islam. Banyak cara Allah memberikan...
suara-tamiang.com: Camilla Leyland namanya, Perempuan
kelahiran Southampton, Inggris ini telah masuk
islam. Banyak cara Allah memberikan kepada hamba yang dikehendakinya untuk
menerima kebenaran Islam. Ada
yang karena membandingkan kitab suci Alquran dengan lainnya, persoalan
perempuan, hak asasi, bahkan melalui bacaan Alquran.
Demikian juga dengan Camilla Leyland. Selain karena perhargaan Islam atas perempuan, pencerahan agama mulia ini ia dapatkan dengan mempelajari Alquran, kendati melalui terjemahannya, seperti yang dilansir media online republika.
Hidayah dan pencerahan itu ia rasakan saat tinggal dan bekerja di Suriah. Ia semakin tertarik pada Islam setelah membaca terjemahan Alquran. Berawal dari sinilah ia mulai menyadari bahwa Islamlah yang dicarinya selama ini. "Saya pun bertekad untuk menjadi mualaf,'' ungkapnya.
Keputusannya untuk memeluk Islam, diakui Camilla, membuat teman-teman dan keluarganya heran.
''Orang-orang akan sulit percaya bahwa seorang perempuan yang berpendidikan tinggi, berasal dari kelas menengah, dan berkulit putih pula, memilih untuk menjadi Muslim,'' katanya.
Camilla merasa bersyukur menemukan Islam. Dengan keislaman yang disandangnya kini, ia merasa telah menjadi orang yang merdeka.
"Saya bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya bahagia shalat lima kali sehari dan mengikuti pengajian di masjid." tegasnya. | Tribunews
Demikian juga dengan Camilla Leyland. Selain karena perhargaan Islam atas perempuan, pencerahan agama mulia ini ia dapatkan dengan mempelajari Alquran, kendati melalui terjemahannya, seperti yang dilansir media online republika.
Hidayah dan pencerahan itu ia rasakan saat tinggal dan bekerja di Suriah. Ia semakin tertarik pada Islam setelah membaca terjemahan Alquran. Berawal dari sinilah ia mulai menyadari bahwa Islamlah yang dicarinya selama ini. "Saya pun bertekad untuk menjadi mualaf,'' ungkapnya.
Keputusannya untuk memeluk Islam, diakui Camilla, membuat teman-teman dan keluarganya heran.
''Orang-orang akan sulit percaya bahwa seorang perempuan yang berpendidikan tinggi, berasal dari kelas menengah, dan berkulit putih pula, memilih untuk menjadi Muslim,'' katanya.
Camilla merasa bersyukur menemukan Islam. Dengan keislaman yang disandangnya kini, ia merasa telah menjadi orang yang merdeka.
"Saya bersyukur menemukan jalan keluar bagi diri saya sendiri. Saya bahagia shalat lima kali sehari dan mengikuti pengajian di masjid." tegasnya. | Tribunews